Aurora

    


Aurora adalah fenomena alam berupa cahaya menyala-nyala dan menari-nari di langit malam. Penampakannya begitu indah dan memukau. Sayangnya, tidak banyak orang yang pernah menikmatinya. Fenomena ini hanya bisa dilihat di negara yang jauh dari garis khatulistiwa.

    Aurora terjadi karena atmosfer bumi berinteraksi dengan partikel yang dipancarkan dari matahari. Ketika ada ledakan besar di permukaan matahari, milyaran partikel terlontar. Lalu, partikel-partikel dari pancaran ini menumpuk di ionosfer. Pertemuan medan magnet dengan partikel-partikel ionosfer yang menyimpan partikel dari matahari ini, menghasilkan cahaya-cahaya berwarna, seperti hijau, biru, merah muda, dan ungu.

    Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis molekul yang ada di atmosfer. Elektron berenergi tinggi dan proton bergerak ke bawah menuju medan magnet bumi dan bertumbukan di atmosfer yang kebanyakan mengandung atom-atom oksigen dan nitrogen. Hasil dari tumbukan tersebut adalah atom-atom dan molekul-molekul yang ada di atmosfer tereksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi. Warna-warna yang kita lihat pada aurora bergantung pada gas di atmosfer yang bertumbukan dengan partikel bermuatan yang dibawa oleh angin matahari.

    Aurora yang terjadi di daerah sebelah utara dikenal dengan nama Aurora Borealis yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa. Tapi, kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

 

Nama    : Shafiqa Shazi

Kelas    : XI MIPA 4

Absen    : 32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar