Gotong Royong

Gotong royong merupakan aktivitas sosial yang berasaskan kebersamaan dan kekeluargaan. Gotong royong merupakan budaya indonesia yang sudah dilakukan secara turun temurun sejak dulu. Baik dalam lingkungan desa maupun kota. Gotong royong mengandung nilai kebersamaan, kerukunan, dan toleransi. Gotong royong menempati posisi terhormat dan membumi. Terhormat karena istilah tersebut sering dijadikan kata kunci oleh para tokoh bangsa untuk menggalang dukungan terhadap suatu gagasan.

Pada era Orde baru, kata gotong royong juga sering dijadikan kata kunci dalam rangka mensukseskan program – program pembangunan. Di era pemerintahan Megawati Sukarnoputri, gotong royong digunakan sebagai nama kabinet. Gotong royong menggambarkan bahwa pemerintahan saat itu dijalankan secara kolektif dengan merangkul berbagai berbagai kekuatan politik untuk bekerjasama. Gotong royong adalah sifat dasar yang dimiliki manusia. Masyarakat kita sejak lama telah sadar bahwa sebagai makhluk sosial untuk memenuhi kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain. Sebaliknya kita juga harus membantu orang lain menyelesaikan masalahnya. Dalam masyarakat, gotong royong akan tampak saat ada tetangga atau kerabat yang menyelenggarakan suatu acara, baik sukacita maupun dukacita. Misalnya acara pernikahan, khitanan, kelahiran, dan lain lain. Warga dengan senang hati akan ikut membantu mempersiapkan acara tersebut agar lancar nantinya. Begitu juga jika ada warga yang tertimpa kemalangan warga akan datang untuk berbela sungkawa. Contoh lainnya adalah ketika membangun atau memelihara fasilitas umum seperti balai desa, pos keamanan, tempat ibadah, lapangan, dan lainnya yang dipakai oleh masyarakat. Gotong royong dalam kegiatan tersebut disebut dengan kerja bakti. Itulah gotong royong, sebuah budaya khas indonesia sebagai perwujudan kebersamaan dan kekeluargaan penduduknya. Menurut perjalanan sejarah gotong royong menjadi perekat sosial yang paling efektif. Gotong royong membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat selesai.

Karena itu, gotong royong perlu didorong dan dilaksanakan terus agar mendorong masyarakat bersosialisasi dan tidak menjadi pribadi yang individualis. Jangan hanya jadikan gotong royong sebagai perbincangan saat berdiskusi, laksanakanlah gotong royong, agar budaya ini tidak hilang di masyarakat.

Nama : Nabila Rara

Kelas : XI IPS 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar