Gunung Meletus

Gunung meletus meruakan salah satu fenomena alam yang terjadi karena adanya endapan magma yang ada di bagian perut bumi yang kemudian disemburkan oleh gas yang bertekanan tinggi. Gunung meletus memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Dari meteri-materi inilah gunung berapi terbentuk. Ada banyak sekali gunung berapi yang ada di Indonesia. Diantara gunung berapi tersebut, ada gunung yang masih aktif dan ada juga gunung yang sudah tidak aktif. Di antara gunung berapi yang masih aktif di Indonesia adalah Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Gunung Tambora, Gunung Toba, Gunung Kerinci dan masih banyak lagi gunung berapi yang lainnya.

  Dikarenakan adanya hubungan dengan batas lempeng bumi secara langsung, maka sebagian aktifitas gunung berapi berkaitan erat dengan zona kegempaan yang terbilang aktif. Di antara tanda yang bisa dikenali sebelum sebuah gunung berapi meletus adalah adanya aktifitas misalnya berubahan suhu dan tekanan yang cukup tinggi di batas lempeng bumi tersebut. Hal tersebut menyebabkan ada berbagai material berupa batuan di sekitar gunung merapi yang meleleh.Secara umum, batuan yang meleleh tersebut dikenal dengan magma atau cairan pijar. Material yang terdapat di sekitarnya akan diinstruksi oleh magma tersebut melalui rekahan yang mendekati bagian permukaan bumi.

  Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran)  pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Selanjutnya, magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. 

Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut. Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan. 

Letusan gunung berapi sendiri menyebabkan dampak yang positif serta negatif sekaligus untuk masyarakat dan kehidupan di bumi. Dampak positif dari letusan tersebut adalah menjadikan tanah pertanian semakin subur. Di samping itu, material yang dihasilkan dari perut bumi bisa dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat setempat. Biasanya itu akan dipakai untuk sumber daya air dan juga wisata alam energi panas bumi. Sementara dampak negatif dari letusan gunung berapi tersebut bisa memberikan efek langsung ataupun tidak langsung bagi masyarakat sekitar. Efek langsung yang dimaksud adalah marabahaya dan juga ancaman bagi makhluk hidup. Hal itu dikarenakan gunung meletus bisa mengeluarkan zat beracun, jatuhan piroklastik dan juga awan panas. Sementara efek atau dampak tidak langsung yang ditimbulkannya adalah adanya hujan lahar, area perkebunan menjadi rusak, dan menimbulkan beberapa jenis penyakit seperti saluran pernapasan dan lain sebagainya.

Peristiwa gunung meletus merupakan bencana alam yang tidak dapat dihindari.  Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Oleh karena itu, agar gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka perlu waspada dengan memperhatikan skema peringatan gunung berapi  di Indonesia yang diberikan oleh BMKG dan melakukan usaha - usaha pengenalan dan penanggulangan bencana.

 

Shafira Vidi Permanaputri

XI MIPA 4

33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar