Ekuinoks

 


Ekuinoks adalah peristiwa saat Matahari berada tepat di garis ekuator Bumi. Equinox merupakan fenomena alam yang memang benar bisa meningkatkan suhu udara namun tidak menimbulkan suhu udara naik secara ekstrim. Dalam setahun, ekuinoks terjadi dua kali, yaitu pada Maret dan September. Ekuinoks Maret menjadi penanda awal musim semi untuk negara di belahan Bumi utara, musim gugur untuk negara di belahan Bumi selatan, dan musim kemarau untuk negara di ekuator. Sedangkan, ekuinoks September menjadi penanda awal musim gugur untuk negara di belahan Bumi utara, musim semi untuk negara di belahan Bumi selatan, dan musim hujan untuk negara di ekuator.

Ekuinoks itu sendiri terjadi karena  bumi berputar untuk mengelilingi matahari dengan posisi yang miring sekitar 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika atau bidang lintasannya. Sehingga posisi matahari tidak tepat berada di bagian tengah planet bumi atau tepat di atas garis khatulistiwa. Namun, ada saatnya dimana posisi matahari bergerak menuju garis khatulistiwa. Kurang lebih setengah tahun, posisi matahari berada di belahan bumi bagian utara. Kemudian, pada setengah tahun berikutnya matahari akan berada di belahan bumi bagian selatan. Akibat perpindahan posisi inilah, terjadi perbedaan musim (menjadi empat musim) baik di belahan bumi bagian utara dan juga bumi bagian selatan. Jadi, jika di belahan bumi bagian utara sedang terjadi musim semi, maka bumi bagian selatan akan mengalami musim gugur. Matahari akan berada tepat di atas garis khatulistiwa sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu saat matahari bergerak dari bumi bagian utara ke bumi bagian selatan, begitupun sebaliknya.

Di Indonesia sendiri telah beredar isu mengenai bahaya equinox yang dikirim melalui sosial media. Isi dari pesan tersebut untuk menghimbau warga agar perbanyak minum air, perbanyak makan buah dan juga mengurangi aktivitas di luar ruangan selama tanggal 22 sampai dengan 28 Maret 2019. Dampak dari equinox akan mengakibatkan kenaikan suhu secara ekstrim, memicu terjadinya dehidrasi dan sun stroke. Untuk menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyatakan bahwa fenomena equinox tersebut merupakan peristiwa alam biasa. Sehingga warga dihimbau untuk tidak panik menanggapi peristiwa alam tersebut.

Nama : Arista Bhanuwati 

No Absen : 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar