ABRASI PANTAI

 

Abrasi Pantai

Abrasi (abrasion) adalah pengikisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), abrasi berdasarkan geologi adalah pengikisan batuan oleh air yang mengandung dan mengangkut hancuran bahan. Abrasi yang biasa disebut dengan erosi gelombang laut atau erosi pantai merupakan proses pengikisan daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang laut yang bersifat merusak. Pengikisan seperti ini dapat menyebabkan berkurangnya daerah pantai, terutama daerah yang paling dekat dengan air laut. Jika dibiarkan terus menerus, abrasi dapat merusak bagian pantai, sehingga air laut akan menggenangi daerah-daerah yang dulunya dijadikan tempat bermain pasir ataupun pemukiman penduduk dan wilayah pertokoan di pinggir pantai. Abrasi ini merupakan penyempitan daratan oleh air laut. Pada umumnya, abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut dikarenakan mencairnya es di kutub sebagai dampak dari pemanasan global (global warming). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan ada juga dampak yang muncul akibat adanya abrasi pantai.

Faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi terbagi dalam dua jenis faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Salah satu faktor alam yang menyebabkan terjadinya abrasi adalah naiknya permukaan laut karena mencairnya es di kutub. Faktor alam selanjutnya adalah gelombang pasang yang mempunyai kekuatan untuk mengikis daerah pantai serta rusaknya hutan mangrove yang biasanya ditanam ditepi pantai. Tanaman bakau biasanya ditanam di tepi pantai karena akarnya memiliki kemampuan untuk mencegah abrasi. Sedangkan, faktor manusia yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi adalah ketidakseimbangan ekosistem laut. Hal tersebut terjadi apabila manusia tidak bertanggung jawab ataupun semena-mena dalam memanfaatkan kekayaan laut seperti memanfaatkan terumbu karang, ikan, dan juga menambang pasir yang tidak memerhatikan keseimbangan ekosistem laut itu sendiri. Mencairnya es di kutub karena pemanasan global sebenarnya juga disebabkan oleh manusia karena banyaknya manusia yang merusak ozon dan memperparah efek rumah kaca.

Selain penyebab, abrasi juga memiiki akibat atau dampak yang ditimbulkan. Dampak yag ditimbulkan oleh abrasi terbagi dalam tiga jenis, yaitu dampak bagi lingkungan, sosial ekonomi, dan juga kesehatan. Dampak bagi lingkungan antara lain terkikisnya pantai yang bisa menyebabkan hilangnya semua daerah pantai dan bisa menenggelamkan pulau atau pemukiman disekitar pantai itu sendiri. Dampak di bidang sosial ekonomi adalah abrasi menyebabkan tenggelamnya pemukiman, maka warga terancam harus pindah untuk mencari tempat tinggal baru dan warga harus kehilangan mata pencahariannya sehingga mereka harus mencari pekerjaan baru.

Adapun berbagai cara yang dilakukan  untuk mencegah terjadinya abrasi diantaranya, dengan penanaman hutan mangrove atau hutan bakau di sepanjang pantai, tujuannya ketika pohon ini tumbuh dan berkembang, akarnya akan semakin kuat sehingga dapat menahan gelombang dan arus laut agar tidak sampai menghancurkan bebatuan di daerah pantai kemudian mengikisnya sedikit demi sedikit.

Selain itu, pemeliharaan terumbu karang di dasar laut harus dilestarikan dan dilindungi karena dapat mengurangi kekuatan gelombang dan arus laut yang akan menyentuh pantai, sehingga kemungkinan abrasi pantai dapat bekurang. Dan juga, pelarangan tambang pasir besar-besaran yang demikian sangat berperan penting dalam upaya mengurangi abrasi pantai. Jika persediaan pasir di laut tetap dalam kategori cukup, gelombang atau arus laut tidak akan banyak menyentuh garis pantai sehingga abrasi bisa dihindarkan. Ini menjadi penting dan layak menjadi keprihatinan bersama, karena bahaya atau kerugian yang disebabkan abrasi tidaklah tanggung-tanggung.

 Talitha Daffa Amadea

XI MIPA 3


Tidak ada komentar:

Posting Komentar