Nama: Edenia Evelina Larissa
Kelas: XI MIPA 3
SALJU
Salju merupakan salah satu fenomena alam yang menarik
pada musim dingin dan sebagai pertanda telah memasuki fase musim dingini. Salju
menjadi indah karena kristal-kristal es yang lembut dan putih seperti kapas ini
hanya muncul secara alami di wilayah beriklim subtropis. Subtropis adalah
wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah
wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan selatan, yang memiliki 4
musim.
Seperti negara contohnya Jepang, Prancis, Rusia, dan Amerika.
Pada umumnya, proses terjadinya salju dan hujan
hampir sama, hanya di bedakan tempat terjadinya. Salju berasal dari uap air
yang berkumpul di atmosfer bumi disebut evaporasi. Kumpulan uap air itu
mengalami proses kimia alami, yaitu menjadi dingin hingga menyentuh titik
kondensasi, di mana temperatur mengubah gas menjadi bentuk cair atau pun padat.
Kemudian menggumpal membentuk awan.
Pada awal mula pembentukan awan, massa nya jauh lebih kecil
daripada massa udara, sehingga menyebabkan awan tersebut mengapung di udara.
Namun, setelah kumpulan uap terus bertambah dan mengumpul ke dalam awan
tersebut, massa nya juga bertambah, sehingga ketika udara sudah tidak mampu
menahan, awan tersebut akan pecah dan menghasilkan partikel air yang jatuh ke
bumi.
Temperatur udara tepat di bawah awan yaitu 0°C. Namun,
temperatur yang rendah saja tidak cukup untuk menciptakan salju. Saat
partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air
tersebut terkotori oleh partikel lain. Ada partikel tertentu yang berfungsi
mempercepat proses pembekuan, hingga cepat menjadi kristal es. Partikel
pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator. Selain dapat mempercepat proses pembekuan, berfungsi juga
sebagai perekat antara uap air. Lalu, partikel air yang kotor menyatu dengan
partikel air lainnya dan membentuk kristal lebih besar. Salju ini berubah
menjadi bentuk cair jika temperatur tidak dapat melelehkan kristal.
Kristal salju memiliki struktur unik, tidak ada
kristal salju di dunia ini yang mempunyai bentuk sama. Meskipun mempunyai
keunikan, salju juga tidak jarang menyebabkan dampak buruk pada fisik maupun
material yang nilainya tidak sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar