Cara Membuat Batik Tulis




 Batik merupakan salah satu seni budaya Jawa yang telah diwariskan turun temurun oleh leluhur bangsa indonesia khususnya suku Jawa. Batik sendiri merupakan perpaduan antara seni dan teknologi yang digambarkan disebuah kain mori dengan cara menerakan malam pada kain. Batik adalah teknik celup rintang yang menggunakan lilin sebagai perintang warna dan pola batik (Santosa, 2002 : 1). Batik adalah lukisan atau gambar pada mori atau kain yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting. Orang melukis dengan canting disebut membatik (Hamsuri, 1985 : IV). Untuk lebih mengetahui cara pembuatan batik tulis berikut ini merupakan langkah-langkah cara membuatnya, diantaranya yaitu:

 

1. Siapkan bahan dan alat yang dibutuhkan.

Bahan dan alatnya yaitu canting, pensil pola, kain mori, lilin malam, kompor, pewarna kain, bahan ketel, kertas karbon/plastik, air keras (H2SO40),natrium nitrit (NANO2) ,air dan kuas spons.

2. Siapkan kain mori/sutra.

Lakukan proses ketel. Proses ketel adalah proses membuang kanji di kain yang berlebihan dengan cara merendam kain mori dengan jerami padi dengan minyak kacang atau soda kustik dengan minyak kacang, atau merebus kain dengan air panas yang diberi garam dan cairan H20 dengan tujuan agar kain mori lebih lembut dan kain bersih dari kanji.

3. Gambarlah pola motif pada kertas karbon atau plastik (nyungging).

4. kemudian jiplaklah motif yang sudah digambar dikertas karbon/plastik ke kain mori menggunakan pensil (njaplak).

5. Setelah motif sudah selesai dijiplak maka langkah selanjutnya yaitu sampirkan kain ke gawangan dengan posisi melebar untuk memudahkan dalam proses membatik.

6. Nyalakan kompor yang sudah diberi lilin malam diatasnya sampai malam mencair.

Pastikan suhu malam tidak boleh terlalu dingin atau terlalu panas dengan cara memastikan api kompor tetap menyala kecil.

7. Lekatkan malam ke kain dengan menyesuaikan pada pola yang telah dibuat menggunakan canting ukuran 01/02 (ngolowong).

8. Isilah ornamen ornamen seperti bunga, hewan,dan daun dengan titik atau pola yang lainnya sesuai kreativitas pembatik menggunakan canting ukuran 00 atau mingkem/merem (ngiseni).

9. Mewarnai kain (nyolet).

Ada dua teknik proses mewarnai kain yaitu teknik colet (nyolet) menggunakan kuas spons dan teknik celup.

10. Jemurlah kain batik selama 15 menit kemudian dibalik kemudian diamkan sampai kering.

11. Lakukan penguncian warna atau afiksasi.

Isi bak celup menggunakan air 15 liter - tuangkan 500 cc air keras ke bak celup - tuangkan 50 gram natrium nitrit - aduklah hingga merata - celupkan kain kedalam bak celup - tiriskan 2 sampai 5 menit.

12. Bilaslah kain yang sudah diafiksasi menggunakan air panas.

Proses ini bertujuan untuk melelehkan/melunturkan malam.

13. Jemur kain ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung atau diangin-anginkan sampai benar-benar kering.

14. Kain batik sudah jadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar