Kantong Semar Endemik Gunung Slamet Semakin Langka





Salah satu jenis tanaman kantong semar yang merupakan tanaman endemik Gunung Slamet (Nepenthes adrianii) semakin jarang ditemukan. Karena statusnya sebagai tanaman langka, membuat tanaman ini menjadi buruan banyak kolektor. Ini justru semakin mengancam kelestariannya. Kantong semar telah lama menjadi tanaman hias populer di Indonesia. Kantong pada ujung daun dengan corak serta warna beragam membuat Nepenthes tampak eksotis. Masyarakat global menyebutnya sebagai the exotic pitcher plant atau pemanjat yang eksotis.

Kantong semar Gunung Slamet (Nepenthes adrianii) masuk ke dalam tumbuhan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Tumbuhan ini juga termasuk dalam Convention on International Trade of Endangered Species (CITES) apendiks I (Tahun 2003) dan II. Oleh sebab itu, perdagangan internasional Nepenthes adrianii harus dikontrol dengan ketat dan hanya diperkenankan untuk kepentingan non-komersial tertentu dengan izin khusus.

Dilansir Kompas.id, Kepala Divisi Studi Lingkungan, Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Hukum Pencinta Alam (Mahupa) Universitas Wijayakusuma Rizki Nur Jamali mengungkapkan, tanaman ini tidak akan berkembang dengan baik jika tidak ditanam di daerah gunung. Nepenthes adrianii butuh tempat dengan ketinggian sekitar 1.000 mdpl,  kelembapan yang tinggi, dan media tanam yang digunakan juga harus berupa tanah berhumus tinggi. Oleh karena itu tanaman ini sulit untuk dibudidayakan di perkotaan.

Jumlah kantong semar endemik Gunung Slamet saat ini semakin sedikit, hanya sekitar 2.600 tanaman di kawasan aslinya. Itu sebabnya, para pegiat lingkungan bersama mahasiswa pecinta alam di Banyumas membudidayakannya lalu dikembalikan ke habitat alam. Pembudidayaan dilalukan di greenhouse Baturraden Adventure Forest (BAF) itu diharapkan dapat menyelamatkan kantong semar di Gunung Slamet dari kepunahan. Selain itu, juga dibutuhkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian kantong semar endemik Gunung Slamet ini.

Sumber : 1001indonesia.net

Nadia Islami Ikramullah (16)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar