Misi Tak Terlupakan
Judul Cerpen: Membunuh Sang Jenderal
Penulis: Eka Madyasta
Penerbit: IDN Times
Perang Surabaya, 10 November 1945, tak diragukan lagi adalah salah satu perang paling
ikonik dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Memanglah puncak perang tersebut terjadi
pada tanggal 10 November. Namun, sebelumnya, terjadi pembunuhan Brigadir Jenderal
A.W.S. Mallaby yang memelopori kejadian 10 November. Catatan sejarah inilah yang
menjadi akar ide seorang Eka Madyasta untuk membuat cerpen berjudul “Membunuh Sang
Jenderal”.
Kisah dimulai Ketika tokoh “Aku” mendapat tugas berat dari kyiainya untuk membunuh
seorang Jenderal sekutu di Surabaya. Singkat cerita, berangkatlah ia ke Surabaya dengan
masih teringat betul dikepalanya derai air mata ibunda melepas kepergian anaknya ke medan
pertempuran. Ia ikut bertempur di Surabaya dibawah kepemimpinan Mas Aji, seorang pria 30
tahunan yang sangat berwibawa. Pertempuran kian berkecamuk hingga sekutu terdesak dan
terpaksa menghubungi Presiden dan wakil Presiden Republik tuk menginisiasi gencatan
senjata. Gencatan senjata pun berjalan, namun masih terjadi pertempuran-pertempuran yang
menumpahkan darah masyrakat republik. Teringatlah “Aku” akan misinya membunuh Sang
Jenderal, Bergegaslah ia berangkat menunaikan misinya itu.
Cerpen ini menjadi salah satu cerpen yang secara khusus membahas tentang Pertempuran
Surabaya. Meskipun bahasannya sebenarnya cukup berat, penulis berhasil mengemasnya
dengan Bahasa yang mudah dipahami pembaca Penulis juga berhasil menggambarkan
suasana mencekam Pertempuran Surabaya. Namun, saya rasa penulis terlalu terpaku pada
sejaarah yang sebenarnya. Tetapi, saya tetap merekomendasikan cerpen ini sebagai salah satu
refleksi sejarah Pertempuran Surabya dalam bentuk cerita fiksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar