1. Identitas Cerpen
Judul Cerpen : Aku, Kau, dan Ruang Kosong
Penulis
: Supriyadi
Sumber
: Ruang Sastra
2. Pendahuluan
Karya ini ditulis oleh Supriyadi.
Beliau merupakan seorang guru yang mengajar di SD Negeri 58 Lubuklinggau.
Beliau suka menulis fiksi maupun non fiksi. Beliau meyakini lewat tulisan dapat
memberikan pesan dan kebermanfaatan, terutama bagi diri sendiri, karena tulisan
adalah ruang belajar bagi batin dan perenungan.
3. Isi Resensi
Seorang guru yang berada di
sebuah kelas kosong memikirkan sebuah pertanyaan, kemudian pikirannya berdebat
untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ia melihat sekeliling kelas, memikirkan
tentang murid-muridnya, dan tentang tanggung jawabnya sebagai guru. Ia kemudian
mengirim tautan untuk pertemuan virtual kepada murid-muridnya. Ia mengapresiasi
murid-muridnya yang segera bergabung. Ia meminta muridnya untuk menyalakan
kamera tapi tidak seorangpun menyalakan kameranya. Ia kemudian meminta salah
seorang murid untuk menyalakan kamera dan menjawab pertanyaan tetapi tidak ada
tanggapan. Setelah ditunggu beberapa lama baru ada tanggapan tetapi murid
tersebut menanyakan kembali pertanyaannya. Ia berpikir murid tersebut tidak
akan bisa menjawab, tetapi ternyata murid tersebut bisa menjawab meski kurang
tepat. Kemudian pikirannya berdebat lagi soal muridnya. Ia kemudian menutup
pertemuan virtual tersebut dengan mengambil tangkapan layer kemudian
mengirimnya ke media sosial. Ia merasa bangga ketika membaca kolom komentar.
Kemudian pikirannya berdebat lagi tentang motivasinya mengajar. Tiba-tiba
temannya menyapa karena sudah waktunya pulang, ia terkejut dan hampir saja
melompat. Ia meminta temannya untuk menunggu karena Ia harus membereskan
barang-barang. Ia memandang sekeliling kelas dan merasa kehilangan karena tidak
adanya pertemuan guru murid yang merupakan ruh dari ruang pembelajaran.
4. Keunggulan Cerpen
Bahasanya mudah dipahami.
5. Kekurangan Cerpen
Ada beberapa percakapan yang berupa
penungkapan jalan pikiran tokoh tidak menggunakan tanda baca petik dua (“ “).
6. Penutup
Cerita ini menunjukkan kondisi
pembelajaran pada masa sekarang dan membantu kita untuk merenunginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar