Identitas Cerpen
Judul Resensi : Tertimbun
Pemikiran
Judul Cerpen : Perempuan yang Mati karena Pikirannya
Penulis : Muhtadi ZL
Penerbit : Ruang Sastra
Tahun Terbit : 2022
Sinopsis
“Sudah
berapa kali kau berpikir keras? Tidak juga menemukan kesimpulan. Tingkahnya
tidak bisa kau terka. Kebiasaan buruk anak lelakimu kerap menghantui dirimu
sebagai ibu satu anak. Semuanya pecah, hancur tak tersisa.”
Kebimbangan pikiran seorang Ibu kepada anaknya yang memikirkan
keputusan untuk mewujudkan mimpinya, membeli alat canggih itu. Ini berawal dari
tekad anaknya yang menginginkan alat canggih itu, menjadikan beban pikiran Ibu.
Selain karena harga yang mahal atau tidak adanya uang, ia dan suaminya jua sudah
bertekad sejak dua tahun lalu untuk tidak membelikan alat canggih itu kepada
anaknya sebelum ia lulus SMA karena alat canggih itu bak dua mata pisau.
Keinginan anaknya membuat ia merasa seperti di tengah samudra yang luas, tidak tahu harus menepi ke mana, memilih tenggelam hingga ditolong Tuhan. Ia tidak ingin menjadi istri yang tidak mematuhi suami atas kesepakatan yang ada dan ia juga tidak ingin menjadi ibu yang dibenci anaknya.
Selain itu, ia dibebani lagi dengan pikiran terhadap suaminya yang merantau ke negeri orang yang membuatnya dicap sebagai istri laknat karena tidak mengizinkan suaminya itu. Pada saat bersamaan, ia memikirkan perdebatannya bersama ayahnya. Semua tercampur menumpuk menjadi satu dalam pikirannya.
Keunggulan
Cerpen ini mengangkat cerita yang simple. Selain
itu, bahasa yang digunakan pengarang membuat pembaca tidak merasa bosan dan
ingin selalu membaca serta menerka akhir dari cerpen ini. Setiap detail dari
pemikiran tokoh utama tertuang dengan jelas.
Kelemahan
Penggunaan tata bahasa yang terlalu tinggi membuat cerpen
ini dirasa sulit untuk dipahami oleh pembaca, terutama bagi kalangan anak-anak
remaja. Tertumpuknya sudut padang pada satu tokoh saja juga membuat pembaca
bertanya tanya atas kejelasan maksud dari keseluruhan cerpen ini. Namun, hal
tersebutlah yang dapat menjadikan cerpen ini terasa khas dari pada cerpen yang
lainnya.
Rekomendasi
Cerpen ini terdapat satu tokoh yang mengambil sudut pandang
dari sesosok ibu, istri, dan anak perempuan dalam sebuah keluarga. Cerpen ini
saya rekomendasikan bagi pembaca perempuan yang ingin membangun rumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar