Judul Cerpen : Terlatih untuk Kuat
Penulis : Rizka N
Penerbit : Waspada
Kota Penerbit : Medan
Tahun Terbit : 2022
Cerpen Terlatih
untuk Kuat berisi kisah tentang dia yang selalu bersikap baik-baik saja. Namun,
satu kali pun dia tidak pernah setiap waktu merasa baik-baik saja. Dia selalu
memaknai rasa sakitnya itu seperti sarapan dengan makanan yang sama. Latar
dalam cerpen tersebut menggambarkan kehidupan saat ini yang menjadi lebih mudah
dengan uang dan kekuasaan.
Contoh nyatanya
yaitu dia yang diberhentikan secara mendadak dari perusahaan tempatnya bekerja.
Kemudian dia berpikir bahwa kinerjanya yang kurang dan memberanikan dirinya
untuk menanyakan langsung alasan pemecatannya kepada manajer tempat dia
bekerja. Orang-orang memandang sinis dan membicarakan segala kekurangannya
dengan kata-kata yang menyakitkan seperti orang cadangan, orang susah, tak
pandai bergaul, tak punya banyak kawan dan segala macam ucapan buruk lainnya.
Selama itu dia berusaha menguatkan diri di depan orang yang menghancurkan
mentalnya dengan menyibukkan diri mengemasi barang-barangnya seandainya nanti
dia terbukti tidak dibutuhkan lagi di tempat itu. Melihat tamu yang mengunjungi
ruangan manajer telah keluar dia bergegas masuk ke dalam ruangan itu. Belum
sempat menyelesaikan pertanyaan terkait alasan pemecatannya manajer itu
langsung memotong ucapannya. Dia berusaha tidak menangis di hadapan manajernya
karena air matanya cukup mahal hanya untuk menangisi orang-orang yang tidak
bermoral itu.
Sembari
menguatkan dirinya tiba-tiba penggantinya menanyakan dimana mereka akan makan
kepada manajernya. Sungguh membuat dirinya ingin geleng-geleng kepala sambil
beristighfar 100 kali. Bayangkan saja seorang mahasiswa belum menyandang gelar
sarjana, sudah dipekerjakan layaknya seorang sarjana yang diberi predikat cumlaude.
Akhirnya dia
bersuara bahwa seharusnya manajernya tidak perlu mewawancarai dirinya yang akan
membuang waktunya dan juga mengeluarkan biaya untuk brosur lowongan kerja
ketika dirinya tidak punya koneksi. Mulai sekarang dia berjanji dengan dirinya
sendiri bahwa biarlah gaji sedikit asal hidup di tempat yang tidak membuat
sakit hati. Hingga dirinya teringat pesan ibunya yaitu sekeras apa pun hidup
tetaplah makan dan tetaplah jalani hidup. Berhentilah jika lelah. Namun, jangan
pernah berpikir untuk menyerah.
Dalam cerpen
ini, pengarang menggunakan kebahasaan yang sangat dijiwai sehingga membuat para
pembaca kagum dan terinspirasi. Selain itu, penggunaan kata ganti orang pertama
membuat kita lebih merasakan hal yang terjadi.
Keunggulan lain
yaitu terdapat banyak kata-kata motivasi dan pesan atau moral agama, pendidikan,
dan sosial yang bagus untuk pembaca. Kelemahannya terletak pada kesalahan ketik
dan istilah-istilah yang sulit dimengerti oleh sebagian orang.
Cerpen ini cocok
untuk dibaca semua kalangan terutama orang yang akan memasuki dunia kerja.
Disuguhkan dengan bacaan yang menarik karena memberikan pesan moral yang
berguna untuk semua orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar