Resensi Novel "The Bookalholic Club"


Judul buku
 : The Bookaholic Club

Pengarang : Poppy D. Chusfani

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Kota terbit : Jakarta

Tahun terbit : 2007

Jumlah halaman : 192 halaman

 

Sinopsis Buku :

Buku ini menceritakan tentang empat gadis remaja yang bertolak belakang. Des si penyihir, Tori yang gagap dan culun, chira yang mampu melihat makhluk halus, serta erin yang sangat cantik dan popular. Mereka mempunyai kesamaan, merasa dirinya terkucil dan kutu buku. Dan secara tidak sengaja mereka berteman.

Des yang memiliki nenek moyang seorang penyihir, belum bisa diterima oleh ayahnya yang hanya orang biasa. Des yang sangat menyukai buku dan tidak suka bersenang-senang seprti kalangan remaja lainnya, membuat ia bertemu dengan kawanan yang sehobi dengannya.

Tori mendapatkan beasiswa di sekolah elite. Ia sadar bahwa tidak semampu dengan teman-temannya, sehingga ia lebih baik mengucilkan diri dengan buku-buku arkeologinya.

Chira yang bisa melihat makhluk halus memilih mengucilkan diri karena teman-temannya yang takut kepada dirinya.

Erin yang sangat cantik membuatnya orang-orang dating sendiri untuk berteman karena kecantikannya. Itulah alasan Erin menjadi popular. Tapi sebenarnya, ia terpaksa menjadi seorang yang terkenal. Karena ia menjadi tidak bisa membedakan teman yang tulus dengan teman yang hanya tertarik dengan kecantikan Erin.

            Dan pada akhirnya mereka dipertemukan secara tidak sengaja karena memang sama-sama menyukai buku. Dan karena buku juga, mereka semakin dekat. Tetapi, sebenarnya ada suatu hal yang sengaja mempertemukan mereka untuk menghadapi tugas yang sangat mengerikan, seolah-olah mimpi buruk yang menjadi kenyataan.

Kelebihan buku :

            Suasana bahagia dalam suatu persahabatan sangat dijelaskan dalam novel ini, Sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan nyata. Novel ini sangat menarik, karena latarnya yang bukan di dunia kita melainkan di dunia lain, dan membuat pembaca menjadi penasaran.

            Lalu sudut pandang dari buku ini sangat menarik. Penulis membuat sudut pandang Des, Tori, Chira, dan Erin. Dan penulis mengganti sudut pandangnya pada setiap pergantian bab, jadi para pembaca bisa melihat sudut pandang dari masing-masing tokoh utama.

            Gaya tutur kata dari sang pengarang membuat pembaca menjadi berkhayal bahwa jika ada penyihir di dunia kita itu sangat keren.

Kelemahan Buku :

            Cara bercerita sang pengarang pada bagian awal novel sedikit membuat bingung para pembaca.

Rekomendasi :

            Novel ini sangat cocok untuk remaja yang bosan dengan novel percintaan, karena di dalam novel ini seluruh isinya menceritakan tentang persahabatan yang bisa dicontoh dalam kehidupan.

  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar