Resensi Cerpen Aku Ingin Hidup


Identitas buku:

Judul Cerpen: Aku Ingin Hidup

Pengarang: Eppy Manu

Penerbit: Komunitas Kaki Kereta

Tebal: 12 halaman

Pendahuluan

Novel ini merupakan persembahan penulis sebagai bukti jika kita sudah sedikit tidak bersahabat dengan lingkungan ini, semua berawal dari rasa tidak puas dengan apa yang dimiliki dan akan selalu mencari kepuasan terus menerus tanpa berpikir bahwa saudara di samping kita sangat bergantung pada lingkungan itu. Suara-suara kesederhanaan diambil dari dinamika bangsa yang real atau nyata di hadapan kita, bukan melalui mimpi. Sebagai makluk yang sosialita, ketika berhadapan dengan dinamika yang benar-benar terjadi dan mengakibatkan luka yang mendalam, suatu bangsa yang besar sewajarnya perlu untuk menata kehidupan masyarakatnya agar mampu hidup dalam kesejahteraan tanpa menyebabkan ketimpangan disalah satu batang tubuh bangsa itu sendiri. Ditinjau dari beberapa aspek kehidupan bernegara maka penulis ingin mengajak pembacanya untuk lebih melihat ke dalam, bahwasannya masih ada ketimpangan besar yang perlu untuk disikapi.


Isi Resensi:

Tentang kehidupan seorang anak dari keluarga miskin yang putus sekolah dari kelas 2 untuk membantu orangtuanya bekerja menjadi pemulung, ibunya yang bekerja sebagai kuli cuci yang setiap hari bergerak dari rumah ke rumah menawarkan jasa, dan ayahnya yang bekerja sebagai tukang kebun di ladang milik tetangga.Meskipun keluarga tersebut sangat kekurangan namun keluarga tersebut tetap bahagia menikmati kehidupan ini,dikehidupan yang sangat kejam dimana seseorang membohongi rakyatnya dengan menjanjikan janji manis yang belum tentu untuk ditepatinya demi jabatannya.

Keunggulan Buku:

cerpen ini sangat menginspirasi dan kita dapat mengambil hikmah di dalamnya.

Kekurangan Buku:

Masih terdapat titik-titik di dalam kalimat yang belum lengkap yang mungkin dapat membingunkan pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar