Resensi Cerpen Lelaki yang Setiap Pagi Selalu Mengetuk Pintu



Identitas Cerpen

Judul cerpen : Lelaki yang setiap Pagi Selalu Mengetuk Pintu

Penulis : Abdullah Muzi Marpaung

Sumber : koran Republika

 

Pendahuluan

Abdullah Muzi Marpaung, lahir di Kijang, Bintan, Kepulauan Riau, pada 23 Juni 1967. Dosen di Program Studi Teknologi Pangan di Swiss German University ini aktif menulis puisi sejak 1981 dan menulis cerita pendek sejak 2015. Buku kumpulan cerita pendeknya: Lelaki yang Tak Pernah Bertemu Hujan. Buku kumpulan puisinya: Catatan Hari Kemarin.

 

Sinopsis:

Cerpen ini menceritakan tentang orang tua yang bertanya kepada seorang perempuan yang ingin bekerja untuk mencari nafkah dan perlu uang untuk makan. Seorang perempuan menunjukan orang laki tua itu untuk pergi ke rumah besar di jalan itu. Orang tua itu pergi ke rumah besar itu dan mengetuk pintu. Orang yang punya rumah besar itu membuka pintu. Orang laki tua itu menanyakan tentang pekerjaan. Orang yang punya rumah menawarkan pekerjaan yqng axa di rumahnya. Orang tua itu senang karena mendapatkan pekerjaan dan akhirnya orang laki tua itu bekerja dan bisa untuk mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari.

 

Kelebihan

Cerpen ini disajikan dengan cerita yang menarik dan ceritanya mudah pahami oleh pembaca.

 

Kelemahan

Sayangnya cerpen ini disajikan dengan ceritanya dengan kata-kata yang panjang.

 

Penutup/rekomendasi

Cerpen ini menceritakan seorang lelaki tua yang sedang cari pekerjaan untuk mencari nafkah dan lelaki tua itu selalu berusah untuk mencari pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar