Bullying

   


 Bullying berawal dari hubungan paling dekat, yaitu keluarga. Dalam keluarga, jika seorang anak dididik dengan penuh kasih sayang dan tanpa kekerasan maka anak tersebut berpeluang untuk tidak melakukan tindakan bullying. Namun apabila seorang anak dididik dengan kekerasan dan selalu dibanding-bandingkan dengan yang lain, maka anak tersebut memiliki potensi untuk melakukan tindakan bullying terhadap teman-teman di sekitarnya yang dianggap lebih buruk dari dirinya. Faktor Faktor yang selanjutnya adalah dari pergaulan dan media. 

     Saat ini banyak sekali media-media yang menayangkan tindakan yang kurang bagus untuk ditiru, akan tetapi banyak sekali anak-anak yang pada akhirnya meniru adegan tersebut karena kurangnya pengawasan keluarga dan memiliki pergaulan yang kurang benar. Beberapa alasan seorang anak melakukan bullying adalah karena ia ingin diakui, balas dendam, karena pernah menjadi korban bullying sebelumnya, mencari perhatian, ingin terkenal, pembully selalu ingin mengontrol, mendominasi, tidak menghargai orang lain dan lain sebagainya. Tindakan bullying ini tentunya memiliki akibat yang nyata dalam diri seorang anak, seperti gangguan psikologis. 

     Gangguan psikologis atau gangguan mental adalah penyakit yang memengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku penderitanya. Sama halnya dengan penyakit fisik, penyakit mental juga ada obatnya, yang dialami para korban bullying yang paling ringan adalah merasa cemas dan tidak aman, namun pada kasus yang paling berat adalah korban bullying bisa saja sampai melakukan bunuh diri. Bullying bukanlah suatu tindakan yang baik, melihat kemampuan setiap individu berbeda-beda. Namun tindakan bullying dapat diatasi dengan kecakapan dalam mengelola emsi yang baik. Serang individu yang memiliki kecakapan emsi yang baik cenderung dapat lebih tegas dan tegas dalam menghadapi bullying.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar