Kemiskinan
adalah tingkat pendapatan individu atau kelompok yang tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Beberapa kebutuhan pokok yang sulit
terpenuhi diantaranya adalah makan, pendidikan, tempat tinggal, kesehatan, dan
lain - lain. Umumnya, masyarakat yang dikategorikan miskin memilih tinggal di
kolong jembatan, gubuk, atau bantaran kali untuk tempat tinggalnya. Tidak
jarang, beberapa orang miskin juga membangun rumah sendiri dengan tanah milik pemerintah.
Fenomena kemiskinan ini memang sudah menjadi hal yang biasa di seluruh negara,
khususnya di negara tercinta ini.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan. Beberapa di antaranya adalah rendahnya
pendidikan dan rendahnya ekonomi. Beberapa faktor lainnya yang umumnya terjadi
yaitu musibah, kebangkrutan, perbudakan, atau faktor lainnya. Di balik
banyaknya kemiskinan yang terjadi di masyarakat, pemerintah sebenarnya sudah
melakukan banyak ikhtiar. Beberapa ikhtiar yang dilakukan antara lain yaitu
memperluas lapangan pekerjaan, menaikkan upah kerja, memberikan pendidikan
gratis, dan menyediakan tempat tinggal murah dan lain – lain. Meski begitu , untuk
mengurangi tingkat kemiskinan, pemerintah memerlukan bantuan dari masyarakat
sekitar. Bantuan tersebut dapat berupa perilaku positif seperti menabung, tidak
menghamburkan uang, membantu orang, dan lainnya.
Seharusnya,
kemiskinan tidak terjadi di Indonesia. Kemiskinan tidak akan terjadi kalau seorang
individu atau kelompok mau berusaha dan bersyukur dengan apa yang dimiliki. Masih
banyak lapangan pekerjaan yang kosong dan tentu untuk menghindari kemiskinan,
kita juga harus berperilaku baik. Perilaku baik di sini merujuk pada perilaku
yang tidak konsumtif. Salah satunya adalah dengan cara cukup membeli barang
yang dibutuhkan saja. Jangan selalu mengikuti gengsi , gaya , tren , atau keinginan
diri. Kalau memang belum mampu membeli barang maka sebaiknya tidak perlu
membelinya atau bahkan berhutang , prioritaskan barang - barang yang
dibutuhkan.
By: Maulana Ghulam Abdullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar