Pelangi adalah fenomena alam meteorologi yang disebabkan oleh kombinasi pembiasan dan juga karena adanya pantulan dari cahaya matahari pada tetesan air hujan. Pembiasan ini membentuk tujuh warna dasar, antara lain merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Pelangi biasanya berbentuk busur lingkaran.
Proses terjadinya pelangi meliputi tiga proses. Pertama, Refleksi yaitu butiran air hujan yang berada di udara memantulkan cahaya ketika terkena sinar matahari. Jadi air-air yang ada di udara itu mirip seperti sebuah cermin.
Kedua, Dispersi yaitu penguraian cahaya polikromatik menjadi cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya yang terlihat berwarna putih akan mengalami penguraian. Kemudian ketika cahaya dipantulkan oleh butiran air akan terurai sehingga membentuk warna pelangi.
Ketiga, Refraksi yaitu tahap terakhir dalam proses pelangi yang terjadi ketika cahaya matahari menembus tetesan air dan kemudian, setiap warna akan terpantul ke arah-arah yang berbeda tergantung pada gelombang cahayanya.
Pelangi terjadi apabila cahaya matahari dipantulkan dari tetesan air, pantulan tersebut akan mengubah warna cahaya matahari menjadi berbagai macam warna, hanya ada tujuh warna saja yang jelas tertangkap mata manusia yaitu merah, jingga kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang sering disebut mejikuhibiniu. Pelangi biasanya terjadi setelah hujan dan perlu posisi pengamat yang tepat untuk melihat hasil pembiasan cahaya matahari tersebut. Oleh karena itu, posisi kita berpijak harus berada di antara matahari dan tetesan air hujan saat matahari berada di belakang kita.
Dimas Dwi Fauzi
XI MIPA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar