Seisme
atau yang lebih dikenal dengan nama gempa bumi adalah gerakan pada kulit bumi
atau yang disebut sebagai lempeng bumi yang bisa menghasilkan guncangan di
permukaan bumi. Lempeng tersebut dapat bergerak karena adanya tenaga dari dasar
bumi.
Terdapat beberapa daerah tertentu yang rentan
mengalami gempa bumi. Biasanya daerah yang rentan tersebut merupakan daerah
yang berada di sekitar gunung merapi aktif dan daerah di sekitar lautan luas.
Pergeseran
lempeng bumi dan letusan gunung merapi yang sangat kuat merupakan penyebab
utama terjadinya gempa bumi. Tidak hanya itu, gempa bumi berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat namun dampaknya sangat besar dan sangat terlihat di lingkungan sekitar.
Pergeseran lempeng penyebab gempa bumi tersebut kemudian menyebar ke segala
penjuru dan meruntuhkan banyak bangunan dan fasilitas umum. Kejadian seperti
ini juga banyak memakan korban jiwa.
Gempa
bumi terbagi menjadi 2 bentuk, yaitu gempa bumi vulkanik dan gempa bumi
tektonik. Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan
gunung berapi. Sementara gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan
oleh pergerakan lapisan kerak bumi. Berdasarkan teori tektonik Plate, terdapat
beberapa lapisan batuan yang ada di dalam bumi. Kebanyakan kawasan yang
berlapiskan kerak tersebut bisa hanyut kapanpun sampai mengapung ke sebuah
lapisan yang mirip salju. Lapisan itu kemudian mengalami pergerakan yang sangat
pelan. Sehingga dapat menyebabkan pecahan atau tabrakan antar lapisan. Inilah
penyebab terjadinya gempa bumi.
Bencana
gempa bumi tidak mengenal musim. Bisa terjadi kapan saja. Walau demikian,
bisanya gempa hanya terjadi di wilayah tertentu saja. Misalnya seperti di
perbatasan plat pacific karena area tersebut sebagian besar dikelilingi gunung
berapi. Sebab hal tersebut, area itu terkenal dengan sebutan “lingkaran api”.
HEIKO RENDRA NOVIANANDITA
XI MIPA 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar