Tawuran antar pelajar adalah suatu peristiwa bentrokan fisik karena adanya konflik antar kelompok pelajar. Aksi tawuran terjadi karena adanya konflik atau kesalahpahaman antar pelajar. Ada tiga jenis tawuran antar pelajar, pertama tawuran besar yaitu tawuran yang berbentuk penyerangan oleh sekelompok siswa suatu sekolah terhadap siswa sekolah yang dianggap musuhnya, kedua tawuran antar basis yaitu bertemunya dua basis yang saling bermusuhan, ketiga tawuran pelajar yang melibatkan warga, yaitu warga yang terlibat untuk membela anak-anaknya yang diserang oleh basis musuhnya dan warga yang terlibat karena ingin membubarkan tawuran yang terjadi di pemukiman mereka.
Penyebab tawuran antar pelajar biasanya hanya karena hal kecil. Namun karena tidak dipikir panjang dan terlalu emosi, para pelajar mengambil jalan pintas dengan aksi tawuran. Penyebab lain dari tawuran antar pelajar adalah karena adanya pengaruh teman dan solidaritas kelompok. Misalnya merasa ada temannya yang diganggu, lalu membelanya dan kemudian secara kelompok menyerang siswa lain.
Aksi tawuran yang dilakukan oleh para pelajar sangat membahayakan dan banyak yang berujung kematian. Banyak pelajar yang membawa benda-benda berbahaya saat bertawuran. Banyak juga dari mereka yang merusak fasilitas umum. Bahkan warga yang tidak mengerti permasalahannya pun terseret menjadi korban. Dalam Aspek mental tawuran dapat menyebabkan trauma siswa yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda dan dapat menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Solusinya adalah dengan memperketat aturan sekolah, lebih disiplin, dan memberikan waktu kepada siswa untuk mengikuti pelajaran tambahan atau ekskul. Dengan demikian para siswa harus menjaga sikap, perilaku, dan dekat dengan orang tua. Para siswa dapat memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat. Orang tua dirumah juga dapat meminimalkan tawuran antar pelajar dengan memberinya perhatian dan tidak terlalu menuntutnya untuk hal-hal yang membebani pikiran mereka. Masyarakat harus mencegah terjadinya tawuran, bekerja sama dengan pihak sekolah agar anak didiknya tidak bertawuran. Ketika tawuran terjadi masyarakat hendaknya berusaha untuk memisahkan atau melerai. Dan sebaiknya sekolah, orang tua, masyarakat, kepolisian dan pemerintah bekerja sama untuk mencegah terjadinya tawuran dan memberikan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif untuk para pelajar.
Annisa Maulia XI MIPA 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar