Berhasil

 

Berhasil

 

Aku adalah seorang siswa kelas 4 di SD Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Dulunya aku malas belajar dan hanya ingin bermain game. Pada suatu hari, saat kelas matematika, tiba-tiba guru menguji setiap siswa dengan sebuah perkalian susun. Setelah diuji, ternyata aku adalah salah satu dari 4 siswa yang masih belum bisa perkalian susun hingga saat ini.

Kami pun dimarahi dan akan dihukum jika besoknya masih belum bisa melakukan perkalian susun. Bukannya kesal, tetapi aku penasaran dan ingin mencoba memahami sendiri cara kerja perkalian susun ini. Besoknya akupun berhasil lolos tes dengan usahaku sendiri. Akupun bangga dan bersemangat untuk mulai belajar.

Setelah hari itu, akupun belajar matematika hingga kelas 5. Ketika kelas 5, akupun bertemu satu masalah lagi yaitu belum bisa porogapit. Namun, seperti yang sudah terjadi sebelumnya aku memecahkan masalahku sendiri. Beberapa bulan kemudian, dimulailah penilaian akhir semester 1.

Aku sedikit gugup karena aku masih belum memahami banyak pelajaran.Setelah nilai ujian semester 1 telah keluar, ternyata aku mendapatkan nilai 70 pada pelajaran IPA. Aku tidak heran karena aku tidak pernah belajar IPA. Saat liburan tiba, aku tidak langsung mengerjakan tugas yang diberikan, tetapi malah mengulur waktu sampai pekan terakhir dengan bermain game.

Setelah selesai liburan semester 1, para siswa mulai dibentuk kelompok bimbel sore. Awalnya aku dimasukkan ke kelompok 3, wajar saja karena kupikir nilaiku memang jelek. Akan tetapi, pada hari esoknya aku sangat terkejut karena tiba tiba aku dimasukkan ke kelompok 1. Alangkah bahagiannya aku karena bisa masuk kelompok 1.

Pada suatu hari ketika bimbel sore, tiba-tiba guru mengumumkan bahwa di hari Sabtu kelompok 1 akan mengikuti ujian di suatu sekolah. Akupun senang karena bisa mencoba hal baru. Pada hari sabtunya ketika aku sampai di sekolah tersebut, ternyata hanya ada sedikit siswa dari sekolahku yang datang. Ketika mulai mengerjakan soal aku kebingungan karena banyak soal yang belum pernah diajari sebelumnya.

 Tak seperti sebelumnya, kali ini aku benar benar bingung bagaimana cara memecahkan soal ini. Aku merasa kurang ilmu dan belajar, serta ada sedikit rasa kesal karena tidak bisa menebak cara penyelesaian soal tersebut. Benar saja, besoknya aku diturunkan ke kelompok 2. Aku bersyukur karena tidak lagi disuruh mengikuti ujian yang mengesalkan itu.

Aku lega karena setidaknya aku tidak diturunkan lebih jauh. Setelah hari itu aku makin bersemangat belajar. Aku berharap suatu saat aku bisa mendapatkan nilai 100 di Matematika. Aku juga berharap agar aku bisa terus mendapatkan nilai sempurna.

Saat aku kelas 6, aku sudah sangat mahir di Matematika. Akan tetapi aku selalu ceroboh,yaitu sering mendapatkan nilai 90 keatas, alias tidak sempurna.Berlaku sebaliknya pada bahasa Jawa. Aku hampir tidak bisa berbahasa Jawa, akan tetapi untungnya aku bisa aksara jawa.

Di kelas 6, ternyata terdapat bermacam latihan soal,seperti tryout,pre test past test,dan worksheet. Aku selalu bersemangat mengerjakan soal soal tersebut. Karena dapat melatih Kemampuan menghitung cepat dan juga melatih variasi soal.

Pada suatu hari, aku mengerjakan tryout dengan bersungguh-sungguh. Setelah tryout, biasanya kita melakukan mengecek jawaban soal dengan bersama sama. Awalnya kuhitung aku mendapat 97,5 di tryout matematika. Seperti biasanya aku bersikap kesal dan tetap berharap aku mendapatkan nilai sempurna.

Besok paginya seperti biasa, diumumkan dan diberi hadiah kepada yang mendapatkan nilai 100. Ketika dibacakan tryout matematika, akupun terkejut karena mendengar namaku disebutkan. Akupum senang bukan main, ternyata aku berhasil mendapatkan nilai 100 walaupun bukan di soal penilaian.

Faqih Ichwanul Fathoni, lahir di Banyumas 14 Maret 2006. Siswa kelas 3 SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Anak terakhir dari 5 anak, punya 5 saudara. Karena kesungguhannya ia berhasil ranking 3 di kelas 1 SMP dan ranking 2 di kelas 2 SMP.

 

Surat Pernyataan Keaslian Naskah

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Faqih Ichwanul F.

Kelas: 9 J(Al Ghaffar)

Nama orang tua:

Menyatakan bahwa naskah saya dengan judul: Seorang anak yang berhasil

Adalah asli karya saya bukan menjiplak atau mengopi karya orang lain. Jika kedapatan saya melakukan plagiarisme, saya siap menerima konsekuensi.

Adapun abstrak cerpen saya sebagai berikut:

Seorang siswa kelas 4 dimarahi oleh guru karena diketahui belum bisa perkalian susun hingga sekarang. Ia pun belajar memahami MTK sampai kelas 6 dan pada suatu pagi ia mendapatkan pengumuman bahwa ia berhasil mendapatkan nilai 100 di tryout MTK.


Purwokerto, 13 Oktober 2020

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar