Mencoba Jalan Yang Baru

 Luqman Maulana I.


    Faris, seorang anak SD kelas 5 tinggal bersama ayah dan ibunya. Setiap hari Faris dan ayahnya berangkat 

ke masjid untuk menunaikan shalat subuh berjamaah kemudian Faris mengaji. Tepat pukul 06.00, Faris bergegas mandi dan makan kemudian berangkat ke sekolah. Faris berangkat ke sekolah diantar oleh ayahnya. Sesampainya 

di sekolah, Faris tak lupa mencium tangan ayahnya dan berpamitan.

”Ayah, Faris belajar dulu,”,kata Faris. 

“Belajar biar pinter, Ris,” pesan ayah.


     “Baik,Yah,” jawab Faris dengan terseyum kepada ayah. 

Kemudian, Faris bergegas menuju kelas dan langsung melaksanakan 

shalat duha. Faris tak lupa melaksanakan zikir pagi.


      Teng… teng… teng…. 

Sebelum dimulai pembelajaran, Pak Farhan memberikan formulir pendaftaran kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan wajib yang 

dilaksanakan setiap Sabtu. Setiap anak wajib mengisi. Faris pun memikirkan ekskul yang akan dikuti. 


    “Ris, kamu ikut ekskul apa?” tanya Reno kepada Faris. 

“Aku ikut bulutangkis, Ren” jawab Faris. 

“Aku juga ikut ekskul bulutangkis,” kata Reno. 

“Anak-anak, sekarang kumpulkan formulir ekskul kalian di meja 

ini!” ucap Pak Farhan. 

Setelah mengumpulkan, Faris dan Reno berbincang kembali 

sambil menunggu pembelajaran dimulai. “Tapi sepertinya banyak yang mengikuti bulutangkis,” kata Reno. 

“Iya, aku juga berpikir seperti itu,” kata Faris. 

Kemudian pembelajaran pun dimulai. Namun, dalam hati Faris 

masih khawatir jika tidak diterima di ekskul bulutangkis nanti.

Aku masuk ekskul apa jika tidak diterima di bulutangkis, ya?

Batin Faris terus bertanya-tanya. 


     Sepulang sekolah Faris masih memikirkannya. “Ris, kamu kenapa?” tanya ayah. “Tidak apa-apa, Yah,” jawab Faris. 

Sesampainya di rumah Faris meletakkan tas dan berganti baju kemudian pergi bermain bersama temannya hingga petang hari. Hari Sabtu pun tiba, semua anak yang sudah mendaftar ekskul bulutangkis pun diseleksi termasuk Faris dan Reno. Perkiraan Faris 

benar, ternyata yang mendaftar bulutangkis banyak terutama dari kelas 5. Faris melihat bagaimana anak-anak diseleksi.

”Semoga aku diterima, Ya Allah,” ucap Faris lirih. Giliran Faris pun tiba dan ternyata Faris hanya dapat memukul satu bola, sedangkan Reno bisa memukul enam bola.


      Akhirnya pemberitahuan penerimaan anggota ekskur bulutangkis tiba dan nama Faris tidak ada dalam daftarnya, tetapi Reno diterima dan ia sangat bahagia. Kemudian Faris menjadi sedih karena tidak diterima dan tidak bersama dengan Reno. “Ris, kamu harus tetap semangat dan jangan menyerah walaupun kamu tidak satu ekskul denganku, tapi kamu masih teman terbaikku,” 

kata Reno. Akhirnya Faris pun pergi ke lapangan voli dan diterima sebagai anggota ekskul bolavoli. Faris sangat senang karena mendapat teman-teman baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar