Di suatu hari yang cerah, terdapat dua orang anak bernama Dani dan Lila yang tengah mengerjakan tugas sekolah di rumahnya Dani. Mereka berdua mengerjakan tugas sekolah dengan serius dan suasananya pun nampak hening.
Kemudian datanglah teman Dani yang bernama Tika di depan rumahnya. Namu Dani sendiri seolah tidak memperhatikan kehadiran Tika tersebut.
“Dani, itu di depan rumah ada Tika sedang nungguin kamu, buruan temui dia, kasian sudah sejak tadi dia nungguin kita.” Ujar Lila yang tengah mengerjakan tugas di rumah Dani.
“Bi, bilangin ke Tika yang ada di depan rumah kalau aku sedang pergi atau bilang gak ada gitu ya.” Pinta Dani kepada Bibi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya.
“Baik mas, Bibi sampaikan.” Jawab si Bibi.
“Eh Dian, kenapa kamu seperti itu sama Tyas? Padahal kan dia pastinya sudah datang jauh-jauh, kenapa kamu usir, gak enak kan. Kasian dia, dia juga anak yang baik Dan.” Ujar Lila yang coba menasehati Dani.
“Kamu itu gak tau Tika apa Lil, dari luarnya memang dia orang yang baik, ramah dan juga manis.
Tetapi masa kamu hanya mengukur sifat dan sikap seseorang hanya dengan begitu saja, dia itu hanya manis di luar tapi dalamnya pahit tahu.” Jawab Dani dengan sinis.
“Loh, pahit gimana maksudnya dan?” Balas Lila yang masih bingung dengan jawaban Dani.
“Tahu gak sih kamu Lil, Tika itu sering banget membicarakan keburukan orang lain.
Bahkan dia sering membicarakan keburukan teman sendiri di belakangnya. Pokoknya banyak banget deh kalo harus jelasinnya.” Jawab Dani dengan setengah sinis.
“Dia itu beda banget sama kamu Lil, kamu itu judes, ceplas ceplos kalo ngomong sama aku, tetapi setidaknya kamu mempunyai hati yang tulus Lil, bukannya sahabat yang baik di luarnya saja tapi dalamnya busuk.
Dalam menjalin pertemanan, aku tidak membutuhkan tampilan luar dari seseorang Lil” Jelas Dani panjang lebar kepada Lila.
Javier Fairuz F. S.
XI MIPA 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar