El Nino dan La Nina


Fenomena El-Nino merupakan peristiwa meningkatnya suhu air laut di Samudra Pasifik sepanjang katulistiwa secara drastis dari nilai rata- ratanya dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan fenomena La-Nina adalah fenomena menurunnya suhu air laut di Samudra Pasifik sepanjang khatulistiwa.

El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik tengah dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El Nino ini akan terjadi pada bulan Desember. Rata- rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat tahun satu kali. Hingga saat ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23 kali. Sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk diperkirakan, tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino yang rata- rata teradi selama empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama yakni antara enam higga tujuh tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La Nina terjadi sebanyak 15 kali.


Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Yang pertama Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu. Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan tengah. Yang kedua adalah pembentukan awan. Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan pasifik bagian tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan yang berada di kawasan tersebut. Yang ketiga adalah terhambatnya pertumbuhan awan. Setelah proses pembentukan awan, maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.


Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau tahapan. Yang pertama adalah angin di Samudera Pasifik menguat. Pada saat yang demikian ini ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik. Yang kedua adalah massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat. Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik, maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih banyak. Yang ketiga adalah terjadinya Upwelling. Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang berpindak ke Pasifik Barat tersebut.


Jadi, El Nino dan La Nina merupakan dua fenomena yang berlawanan. Terjadinya El Nino menyebabkan dampak yang berlawanan juga dengan La Nina. El Nino menyebabkan curah hujan berkurang, sedangkan La Nina menyebabkan curah hujan bertambah.


Savila Nur Fadilla

XI MIPA 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar