Sunyi yang senyap, jalanan yang begitu kosong. Desiran angin sepoi-sepoi menggelitiki tubuhku, mentari yang semula menampakkan wujudnya mulai menghilang, lampu-lampu jalanan mulai menerangi area sekitar. Suasana masih terasa hening, jalanan basah dilanda hujan yang telah lalu. Hanya beberapa insan dan kendaraan yang berlalu lalang.
Sore itu, diriku menghadiri sebuah acara sulap di teater Soedirman. Acara sulap yang begitu megah dihadiri beberapa bintang ternama. Aku pergi dengan kendaraan beroda empat yang dikendarai ibuku. Aku duduk di sampingnya sambil melihat pemandangan langit yang biru keoranyean. Selang beberapa waktu, akhirnya aku sampai disana. Suasananya begitu ramai, banyak orang yang datang untuk menyaksikan acara sulap itu. “Wah.. kok ramai sekali ya, Bu” ucap aku pada ibuku sambil terheran. “Iya, Nak.. acara ini banyak mendatangkan pemain sulap hebat makanya tidak heran kalau banyak orang yang datang kesini” balas ibu.
Setelah menunggu beberapa saat untuk mengantre akhirnya aku dapat masuk ke gedung teater. Ku duduk di sebelah ibuku, menanti acara sulap itu dimulai. Beberapa menit kemudian acara tersebut dimulai dengan dibuka oleh pembawa acara ternama, Mahendra Desta. “Selamat malam penonton” sapa Desta kepada para penonton. “Malam!!” sorak penonton membalas sambutan Desta. Setelah Penyambutan yang dibawakan oleh Desta selesai kini tibalah acara yang dinanti oleh semua orang, yaitu sulap. Penampilan pertama di buka oleh Demian. Dirinya menampilkan aksi sulap yang sungguh spektakuler, dia membuat dirinya terkunci di dalam akuarium raksasa yang berisi air dan hanya membawa sebuah kawat untuk membuka akuarium yang terkunci itu. Siapa sangka, Demian bisa membuka akuarium itu hanya dengan sebuah kawat.
Acara masih berlanjut, setelah aksi spektakuler oleh Demian kini giliran Enryco yang menampilkan aksinya. Dengan tenang, Enryco menyambut para penonton dan sulap-sulap sederhana pun mulai dimainkan. Diawali dengan permainan kartu yang menghibur mata, sampai dengan satu sulap yang begitu unik dan menarik untuk disaksikan. “Sulap ini sangat menakjubkan karena dapat menyatukan hati kita semua, dapat kita lihat dari tersambungnya kartu hati yang saya mainkan. Setelah banyak acara yang saya hadiri, banyak sekali pesan yang saya terima dan salah satunya adalah ini” ujar Enryco sambil menunjukkan sebuah foto yang merupakan sebuah pesan dari teman masa kecilnya, Mulia.
Mulia adalah teman kecilnya yang sudah lama tidak berkomunikasi selama 20 tahun. Dia bersyukur berkat acara sulap yang dia hadiri, dirinya dapat bertemu dengan teman kecilnya itu. Suara tepuk tangan dari bangku penonton bergemuruh mendengar perkatakan Enryco. “Akan tetapi sulap malam ini bukan tentang diri saya karena sulap yang sesungguhnya adalah tentang kalian semua yang ada di ruangan ini.” ucap Enryco. “Sebelum Anda semua memasuki ruangan ini, Anda diberikan sebuah pesawat kertas dan diminta untuk menuliskan seseorang yang anda rindukan betul?” Sambung Enryco sambil bertanya kepada para penonton. “Betul..” balas penonton. Setelahnya Enryco meminta para penonton untuk mengangkat dan menerbangkan kertas itu ke depannya. Sontak semua penonton pun menerbangkan pesawat kertas berisi nama seseorang yang dirindukannya ke arah panggung.
Enryco membuka salah satu pesawat kertas dengan nama Denny. Denny diminta mengambil satu dari banyaknya pesawat kertas kemudian melipatnya dan memasukkannya kedalam sebuah kotak. Denny benar benar tidak tahu apa isi yang ada di dalam pesawat kertas itu. “Kita tahu sulap adalah seni. Jadi malam ini untuk menyelesaikan permainan ini dan untuk menebak isi di dalam pesawat kertas itu, saya akan menggabungkan seni sulap dengan seni lukis.” ucap Enryco. Enryco mulai menggambar dan siapa sangka Enryco menggambar sesosok orang yang berhubungan dengan Denny. Tak selang lama Enryco mengambil pesawat kertas yang ada di dalam kotak, dia berikan kepada Denny dan memintanya untuk membacakan isi kertas tersebut. “Sahabat” jawab Denny dengan raut wajah yang muram. “Mungkin ini salah satu orang penting untukmu.” Enryco kemudian meminta Denny untuk memberi tahu kepada para penonton mengapa sahabat Denny itu sangat spesial. “Jadi.. aku punya sahabat bernama Jia, dia sangat baik sama aku. Karena aku lahir prematur dan aku punya penyakit jantung, Jia mau jadi dokter dengan alasan utamanya yaitu, jika suatu saat aku sakit jantung, dia ada untukku nanti” ucap Denny sambil menjelaskan tentang Jia.
Suasana dalam ruangan tiba tiba berubah, dari yang begitu menyenangkan tiba-tiba menjadi haru.
“Jia adalah salah satu kisah tentang kita akan menemui banyak orang dan akan membuat kenangan bersama mereka.” ujar Enryco. Enryco kemudian meminta Denny melihat gambar yang telah dia buat dan ternyata seseorang yang terdapat dibalik gambaran itu adalah Jia, sahabat Denny.
Tepuk riuh dan isak tangis penonton begitu menggelegar melihat permainan sangat spektakuler yang dibawakan Enryco untuk mempertemukan kembali dua sahabat itu.
Memang benar di setiap pertemuan akan ada perpisahan yang menyedihkan, tapi disetiap perpisahan mungkin akan ada pertemuan kembali yang begitu membahagiakan walau entah kapan seperti yang dialami oleh dua sahabat kecil itu, Denny dan Jia.
Annisa Maulia XI MIPA 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar