Menjadi seorang bakers terkenal merupakan cita-cita
Sera. Berawal dari dirinya yang suka ngemil, ibunya selalu membuatkan cemilan
untuknya dan tak jarang juga ia ikut membantu sang ibu. Sera sangat menyukai
cookies buatan sang ibu. Hampir setiap minggunya cookies menjadi cemilan wajib
bagi dirinya. Melihat sang ibu sangat ahli dalam membuat cookies, mendorong
dirinya untuk mencoba membuat sendiri. Hingga pada suatu hari, ia meminta
ibunya untuk mengajarkan cara membuat cookies favoritnya. Sang ibu pun
memberikan resep cookies tersebut dan mengajarkan langkah demi langkahnya.
Hingga jadilah cookies pertama buatan Sera. Beberapa hari kemudian Sera mencoba
membuatnya lagi. Namun, kali ini tanpa bantuan sang ibu. Walau sedikit ada
kesalahan yang membuat cookies tersebut tidak mengembang alias bantet, tidak
membuat Sera menyerah. Hingga akhirnya setelah percobaan beberapa kali, Sera
berhasil membuat cookies tersebut dengan sempurna sesuai yang ia inginkan.
Semenjak sering membuat cookies, ia menjadi senang membuat
kue-kue dan sejenisnya. Ketika ia menjumpai resep-resep makanan pada sosmed
yang menurutnya menarik, ia akan mencoba mempraktikkannya di rumah. Tak jarang
ia gagal dalam pembuatan kue-kue tersebut. Sera selalu meminta penilaian dan
saran dari orang tuanya mengenai makanan
yang telah ia buat. Orang tua Sera sangat mendukung hobi anaknya yang gemar baking.
Mereka melihat sang anak sangat antusias setiap kali ingin membuat sebuah
makanan dan menyuruh mereka untuk mencobanya. Untuk mendukung hobi sang anak,
mereka selalu siap ketika sang anak meminta untuk membeli alat serta bahan dan
juga terkadang mereka sengaja menyiapkan stock bahan dasar kue agar sang
anak dapat membuatnya sewaktu-waktu.
Pada suatu hari, tak sengaja Sera menjumpai postingan seputar
baking class pada explore instagramnya. Setelah ia cari tahu,
ternyata acara tersebut akan diadakan pada libur akhir semester ini. Hal
tersebut tentu menarik perhatian Sera. Ia sangat ingin mengikutinya. Namun, ada
hal yang membuat Sera sedikit ragu dan bimbang. Acara tersebut akan dilaksanakan di Singapura. Ia
takut orang tuanya tidak mengizinkan karena jaraknya yang terlalu jauh. Setelah
mengumpulkan keberanian, Sera pun memutuskan untuk meminta izin kepada orang
tuanya. Ia sudah menyiapkan mental atas keputusan orang tuannya nanti agar
tidak kecewa.
“Mah, Yah. Boleh ga aku ikut baking class ini?” tanya Sera
sambil menunjukkan sebuah postingan, “tapi classnya ada di Singapura,” tambah
Sera.
Sang ibu dan ayah pun melihat informasi-informasi yang ada
pada poster tersebut.
“Wahh, jauh ya, Nak, “ ucap sang ayah.
“Nanti yaa, ayah sama maamah pikirkan dulu,” tambah sang ibu.
“Oke!” jawab Sera.
Keesokan harinya sepulang sekolah, di dalam mobil, sang ibu
menanyakan perihal baking class yang diinginkan anaknya, “Kamu serius mau
ikut baking class itu?”
“Iya, Mah. Tapi tergantung Ayah sama Mamah aja ngizinin atau
engga,” jelas Sera.
“Ya udah, kalo kamu emang serius, Mamah sama Ayah izinin,
tanggal 17 nanti, kita berangkat kesana, “ ucap ayah.
Sera yang mendengar hal tersebut pun terkejut. Ia tak
menyangka orang tuannya akan mengizinkan.
“Wah, bener Mah, Yah?” tanya Sera memastikan.
“Iyaa, tanggal 17 nanti kita berangkat, itung-itung sekalian
liburan,” jelas Ayah.
“Yeayy, alhamdulillah, makasih Mah, Yah!”
“Iyaa, sama-sama,” jawab sang ibu sambil tersenyum melihat
anaknya yang begitu senang.
Tepat tanggal 17 Desember, Sera dan keluarga sudah menunggu
di Bandara dan bersiap menuju pesawat. Sesampainya di Singapura, mereka
langsung beristirahat terutama Sera yang sudah kelelahan sejak tadi. Hari yang
sangat dinanti Sera telah tiba. Ia sangat siap untuk mengikuti baking class
yang akan dilaksanakan selama tiga hari. Sera langsung menuju lokasi diantar
kedua orang tuanya. Di hari pertamanya, ia akan membuat choco choux.
Pertama-tama, sang tutor akan menunjukkan cara pembuatannya dari awal hingga
akhir. Selanjutnya, peserta akan mempraktikkannya dengan beberapa bantuan. Baking
class hari berjalan dengan baik dan Sera sangat enjoy dalam mengikutinya.
Ia tidak takut terkendala bahasa karena memang ia memiliki kemampuan dalam
berbahasa Inggris yang baik.
Di hari kedua, Sera sangat semangat karena menu yang akan ia
buat termasuk makanan favoritnya yaitu cheese cake. Ia sangat fokus
memperhatikan langkah-langkah yang diajarkan sang tutor karena selama ini ia
selalu gagal dalam membuat cheese cake. Hingga akhirnya, cheese cake buatannya
jadi dan ia sangat puas dengan hasilnya. Selain memiliki tampilan menarik,
rasanya juga tak kalah enak.
Di hari ketiga, dimana artinya hari terakhir, menu yang akan Sera buat yaitu mirorr glaze cake. Pada hari ketiga ini, memang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dari hari sebelumnya. Sera harus lebih terampil lagi dalam membuatnya. Setelah beberapa jam fokus membuat, akhirnya mirorr glaze cake buatan Sera pun jadi. Ia senang dengan hasilnya meskipun ada sedikit kekurangan pada tampilannya. Sera merasa sangat senang bisa mengikuti baking class ini, karena selain ia mendapat ilmu mengenai baking, ia juga berkesempatan menambah teman yang memiliki hobi sama dan asal negara yang berbeda.
Salma Aisha Anindya
XI MIPA 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar