Kucingku yang Hilang

Cahaya matahari mulai memasuki kamar Kania menandakan pagi telah menyapa. Biasanya di hari minggu Kania menghabiskan waktu untuk melakukan pekerjaan yang tidak bisa ia lakukan ketika pulang sekolah, seperti membaca buku, menonton film, memasak makanan ringan, dan juga bermain dengan kucingnya.

   Dan untuk hari minggu kali ini, Kania memutuskan untuk bermain dengan kucingnya. Kucingnya memiliki bulu yang panjang dan lembut, tubuhnya gendut, ekornya panjang, memiliki bulu berwarna putih dan abu-abu dengan mata yang tajam. Kania biasa menyebutnya Miki.

   Namun, pagi ini Kania tidak mendapati Miki di bantal kesukaannya— bantal yang digunakan Miki untuk tidur. Kania yang melihat itupun langsung panik dan mencari ibunya. “IBUU! APAKAH IBU TAHU KEMANA PERGINYA MIKI?”

   “Aduh masih pagi Kania jangan teriak-teriak dong!” Ibu yang sedang memasak menyahut dari dapur.

   “Hehe. Ibu lihat tidak Miki pergi kemana?” Jawab Kania sambil meringis.

   “Ibu tidak tahu, kamu cari saja dulu di halaman rumah.”

   Kania langsung bergegas mencari Miki di halaman rumah. Tetapi, hasilnya nihil. Miki tidak ada disana. Melihat hal tersebut, Kania pun keluar dari rumah mencari keberadaan Miki.

   “MIKIIII MIKII.” Kania meneriakkan nama Miki berulang kali.

   Di sela pencarian Miki, Kania bertemu dengan Rena, pemilik kucing oren kebanggaannya. “Hai Rena! Apakah kamu melihat Miki?”

   “Hai Kania! Miki ya? Tadi aku sempat melihatnya berkeliaran di lapangan sih. Bukannya kamu disana untuk mengajak Miki bermain ya?” Rena menggaruk kepalanya tanda ia berpikir keras.

   “Benarkah? Oke makasih yaa, Rena. Aku duluan ya, mau menjemput Miki nih hehe. Dadahh.” Kania pergi sambil melambaikan tangan secara bersemangat meninggalkan Rena yang bingung dengan apa yang sedang terjadi.

   Sesampainya Kania di lapangan, ia tidak menemukan Miki. Walupun begitu, Kania tetap bersemangat mencari Miki. “Haduuh Miki kemana perginya kamu.”

   Kania yang fokus mencari keberadaan Miki tidak menyadari ada Pak RT yang membawa kucing digendongannya.

   “Halo Nak, sedang mencari apa?” Suara berat Pak RT menyapa pendengaran Kania.

   Mendengar pertanyaan tersebut Kania membalikkan badannya dan menjawab, “Ini Pak, saya sedang mencari kucing saya mi–KIIII DARI MANA AJA KAMU!”

   Pak RT yang melihatnya langsung memberikan kucing ditangannya kepada anak perempuan didepannya. “Huhuhu Mikii, jangan suka ilang-ilangan lagi yaa.” Kania berucap sedih sambil memeluk Miki erat.

   “Oalah ini kucingmu ya? Tadi kucing ini dikejar anjing, makanya saya bantu mengusir anjingnya dan untungnya dia nggak kenapa-napa.” Jelas Pak RT.

   Mendengar itu, Kania meringis kecil sambil melihat kembali keadaan Miki, “Iya kah pak? Makasih yaa sudah menolong Miki.”

   “Iya, sama-sama, Nak.” Balas Pak RT.

   Dengan perasaan senang, Kania dan Miki pulang ke rumah untuk bermain bersama. 


Oleh : Nadya Ulya Syifa XI MIPA 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar