Aku memiliki seorang kakak perempuan, ia sekarang sudah kelass 2 SMA. Aku,kakakku, ibuku tinngal disebuah kota yang bisa dibilang lumayan terkenal. Ayahku kerja diluar kota dan biasanya pulang kerumah dua minggu sekali. Kita jarang ketemu, jadi kalau ayah pulang pasti kita berusaha selalu kumpul entah makan bareng ataupun pergi main bersama.
Suatu hari
ayah ditugaskan ke luar jawa tepatnya ke Kalimantan Tengah. Ayah pergi kesana
untuk bekerja selama beberapa minggu. Ayah seharusnya pulang terlebih dahulu
untuk menemui kita. Namun, ayah bilang lebih baik ayah langsung ke Kalimantan
agar menghemat biaya dan agar tidak telalu lelah.
Ayah berada
di Kalimantan selama kurang lebih satu bulan. Jadi kami tidak bertemu dengan
ayah selama kurang lebih satu bulan. Jika rindu kepada ayah, aku suka
berkomunikasi lewat telepon. Aku juga sempet sakit karena rindu kepada ayah.
Jika aku rindu kepada seseorang dan sudah lama tidak bertemu pasti akan sakit.
Apakah aku masih kecil sehingga mudah sakit bila kangen ayah?
Karena aku
sakit akhirnya ibu mencoba telepon ayah untuk menanyakan kapan bisa pulang.
Jawabanya ayah tidak bisa pulang secara mendadak dan dalam waktu dekat, karena
masih banyak pekerjaan dan harus izin kepada atasan dan ayah menyuruh ibu agar
membawaku ke rumah sakit jika lewat satu hari belum juga sembuh.
Setelah
dibujuk akhirnya aku dibawa ke rumah sakit untuk berobat, karena tidak sembuh
juga. Setelah berobat ternyata magh ku kambuh. Setelah itu mengambil obat dan
membeli makan sebelum balik ke rumah. Sesampainya di rumah ternyata ayah
telepon ke ibu.
“Assalamualaikum,
gimana sudah dibawa ke dokter?” tanya ayah.
“Waalaikumsalam,
sudah yah. Katanya magh nya kambuh.” Jawab ibu.
“Oiya, Ayah
udah dapet izin, tapi bisanya sekitar dua harian lagi baru bisa pulang. Ayah
masih ada rapat sama pekerjaan yang engga bisa ditinggal. Tapi ini rahasia ya,
jangan dikasih tau ke anak anak.” Kata ayah.
“Okey engga
bakal dikasi tau.” Jawab ibu.
“Sip, jangan
lupa dua hari lagi ya. Pintunya jangan dikunci.”
“Siap… Yang
penting kabarin kalo udah sampai.”
“Oke, udah
dulu ya, Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam.
“
Setiap hari
aku menanyakan kapan Ayah pulang, tetapi ibu selalu menjawab tidak tahu. Aku
pun menanyakan ke ayah melalui telepon kapan ayah pulang. Tetapi ayah selalu
menjawab belum mendapatkan izin pulang dari atasan. Ayah tetap merahasikan
kepulanganya agar menjadi surprise.
Pada malam hari,
ayah menelepon ibu untuk membukakan pintu rumah. Aku sudah tidur sehingga tidak
mengetahui ketika ayah pulang. Keeseokan harinya pada saat sarapan, ayah datang
dari belakang dan langsung memeluk kita semua. Akhirnya kita sarapan dan
bercanda bersama. Setelah selesai sarapan, ayah tiba tiba datang ke kamarku
sambil membawa hadiah, yaitu sebuah handphone baru karena handphone lama ku
udah rusak. Selain rusak, ayah juga pernah janji kepadaku kalau nilai
semesterku sesuai dengan target yang diberikan ayah, aku akan mendapatkan
hadiah. Dan ternyata benar, aku diberikan hadiah handphone. Semoga dengan
diberikanya handphone baru, aku bisa belajar lebih giat lagi. Terimakasih ayah,
aku sayang ayah.
Ayesha Javier
XI MIPA 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar