Sekolah Baru
Setelah
lulus SMP, orang tuaku mencari pendidikan
berikutnya untukku. Banyak sekali sekolah yang membuka pendaftaran, tetapi
orang tuaku belum bisa memilih sekolah-sekolah tersebut dikarenakan fasilitas
dan kualitas pembelajaran yang kurang memadai. “Rin, menurut mama sama papa sekolah
negeri kurang efektif untuk kegiatan belajarmu, kamu mau nggak kalo di swasta
aja?” tawar mama kepadaku. “Ya sudah deh, Ma. Yang penting aku mau sekolah di luar
kota” jawabku. Orang tuaku pun menuruti kemauanku untuk sekolah di luar kota.
Mereka akhirnya mendaftarkanku di salah satu sekolah swasta terbaik di Jogja.
*** satu bulan kemudian***
KRING…KRING…KRING…!!!
Bel sekolah pun berbunyi
menandakan waktu pulang telah tiba. Aku bergegas menuju kamar kosku yang kecil.
Biarpun begitu, kamar kosku sangat nyaman, rapi, dan sejuk karena ada pendingin
di dalamnya. Aku segera mandi dan bersih-bersih agar dapat video
call dengan orang tuaku. “Gimana, Rin? Sekolahnya enak nggak?” ujar
mama dari telepon. “Enak kok, Ma. Darin punya temen banyak banget, mereka
baik-baik kok” jawabku penuh semangat. “Wahh, bagus deh, mama seneng kalo
kamu disana punya banyak temen baru. Oh iya, mama kirimin kamu alat-alat masak
lho.. supaya kamu bisa makan di kos, masakan kamu kan enak, kamu bisa ajak
temen-temen kamu tuh buat masak bareng. Aduhh, mama jadi kangen masakan kamu,
deh…” ucap mama yang membuatku semakin merasa senang. “MAKASIH YA, MAAA-”.
Tok tok tok
Aku menutup teleponku karena tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
“Iya seb- ehh Millie, ada apa?” tanyaku. “Gak papa kok, Rin. Aku mau
ngajak kamu cari angin keluar mau nggak?” ajak Millie kepadaku. “Eh, tapi besok
ulangan Sejarah Indonesia kan? Emang kamu nggak takut?” aku menjawab ajakan
Millie sambil panik karena aku sadar kalau aku belum belajar. “Santai aja, Rin.
Besok ulangannya openbook kok.”. Jawaban Millie barusan membuatku sangat
lega. Akhirnya, aku dan Millie keliling Jogja sekaligus mencari makan malam. Tidak
terasa, ternyata aku dan Millie telah menghabiskan waktu hingga pukul 11 malam.
Kami pun kembali ke kos dengan perut yang sudah terisi penuh.
Sesampainya
di kos, aku dan Millie menuju kamarku yang berada di lantai 1. “Makasih ya, Rin.
Tadi itu seru bangett, kapan-kapan
main lagi yuk!” seru Millie. “Iya mil sama-sama. Eh, omong-omong ini udah jam
setengah dua belas, kamu nggak mau nginep di kamarku aja?” ajakku. “Eh, iya juga ya dari tadi
keasyikkan. Tapi kamu emang nggak kesempitan kalo aku nginep disini?” tanya
Millie. “GAPAPA BANGETT, aku seneng banget ada temennya. Dari kemaren aku
bingung mau ngapain, itung-itung sleepover sekalian hahaha” jawabku
penuh semangat. Aku dan Millie akhirnya bermain di kamar sampai tidak sadar
waktu sudah menunjukkan pukul satu pagi. Kami pun bergegas tidur karena besok
harus datang pagi untuk upacara.
***keesokan harinya***
“AAAA udah jam setengah
tujuhh, Darinn bangun!!”. Aku terbelalak dan bergegas menuju kamar mandi. Kami berangkat
ke sekolah berboncengan naik motor karena tidak ada waktu jika harus
mengeluarkan motor satu persatu. Untungnya aku dan Millie tidak telat. Waktu
menunjukkan pukul 06.57, sedangkan batas masuk sekolah adalah pukul 07.00.
KRING…KRING..!!!
Bel berbunyi 2x menandakan waktu masuk pembelajaran telah tiba.
“Rin, aku laper banget nih tadi
kita nggak sempet sarapan”
“Iya nih, aku juga”
“Eh, gimana kalo kita ke dapur, kayaknya
ada banyak makanan, deh. Jam segini kan kantin belum buka”
“Heh, ya nggak boleh lah. Ini masih jam pelajaran, lagian di dapur juga
makanan siapa coba?”
“Ya gak papa lah rin, kali-kali nyoba
ijin. Gimana kalo kita ijin ke UKS sebentar”
“Kenapa? Kamu sakit?”
“Aduh, iya nih”
“Yaudah yuk”.
Aku dan Millie keluar kelas dan ternyata Millie tidak sakit, aku malah
diajak ke dapur oleh Millie. Aku pun tergoda dengan ajakan Millie dan makan
makanan dapur. “Ternyata enak-enak juga ya makanan dapur, hahaha” batinku.
Tanpa disadari aku dan Millie telah melanggar aturan sekolah.
Saat hendak keluar
dapur, aku dan Millie bertemu dengan guru Bahasa Inggris. Oh tidak, habislah
aku. Guru Bahasa Inggris terkenal dengan guru yang killer. Kami pun
dibawa ke ruang kepala sekolah dan di interogasi hingga lupa bahwa aku ada ulangan Sejarah Indonesia.
Aku menjelaskan semuanya kepada kepala sekolah, tetapi sayangnya penjelasanku
tidak membuat kepala sekolah bersimpati kepada kami. Ya, memang kami telah
melakukan pelanggaran.
Akhirnya, orang
tua kami dipanggil ke sekolah. Ini adalah pengalaman terburukku selama
bersekolah disini. Aku tidak memanfaatkan waktuku di sekolah ini dengan baik.
Aku tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Millie, karena aku juga tergoda dengan
ajakannya. Aku sangat menyesal karena membuat orang tua dan teman-temanku
kecewa.
Maafin aku ya semuanya…
Aisha Rahma Nadhifa
XI MIPA 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar