Resensi Cerpen "Andai Aku Menjadi Kucing"

Andai Aku Menjadi Kucing - Ruang Sastra
 
Identitas Cerpen
Judul Cerpen : Andai Aku Menjadi Kucing
Penulis : Akhmad Idris
Penerbit : Ruang Sastra
Tahun Terbit : Maret 2023  
 
 
Sinopsis
Cerpen berjudul Andai Aku Menjadi Kucing ini ditulis oleh Akhmad Idris yang menceritakan seorang lelaki yang ingin melarikan diri dari rutinitas kesehariannya dan ingin menjadi seekor kucing.Cerita ini dimulai dengan seorang lelaki yang sedang merasa terjebak oleh rutinitas kesehariannya, dengan melihat kucing peliharaan dan kucing liar di luar sana dia berfikir bahwa menjadi seekor kucing adalah hal yang menyenangkan karena terbebas dari beban dan masalah hidup. Dalam sebuah momen keinginan, lelaki itu berharap akan menjadi seekor kucing peliharaan yang bebas.
 
Lelaki itu berharap ingin menjadi kucing setelah kucing peliharaannya membangunkan dia dengan mengendus endus dan menjilati lelaki itu. Lelaki itu terbangun dari tidurnya dan berfikir menjadi kucing merupakan hal yang menyenangkan, tidak ada patah hati, hanya tidur, tidak perlu memikirkan makanan dan sangat dimanja oleh majikannya.
 
Tak disangka keinginannya dikabulkan dan dia berubah menjadi seekor kucing. Dia sangat menikmati kebebasannya yang baru, menghabiskan hari harinya dengan bersantai di bawah sinar matahari dan menjelajahi dunia sebagai seekor kucing. Dimanjakan oleh sang majikan tampan menggendongnya dengan penuh kasih sayang dan menyodorkannya sekotak makanan serta sekotak air yang sangat segar.
 
Suatu saat sang majikan tampan itu pergi keluar kota selama 1 minggu, kucing itu merasa bosan karena tak bisa tidur di kasur majikannya, tidak bisa dimanjakan oleh majikannya dan pada akhirnya kucing itu merasakan penderitaan karena tidur di lantai, di kursi dan di depan kamar mandi. Ia digigiti oleh semut merah disepanjang tubuhnya dan merasakan penderitaan karena tubuhnya sangat gatal tapi tidak bisa menggaruknya sendiri. Pada akhirnya ia terbangun dari tidurnya yang terasa sangat amat panjang. 

 
Kelebihan
Cerpen ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Meskipun cerita ini pendek, tetapi berhasil menarik perhatian pembaca dan memberikan pesan yang cukup dalam. Cerita ini mengajarkan kita untuk menghargai, mensyukuri hidup kita dan berusaha menikmati setiap detiknya. 

 
Kekurangan
Cerpen ini cukup pendek, karena kependekannya menjadikan cerpen ini tidak dapat memperdalam dan mengeksplorasi lebih dalam tentang tema dan karakter yang muncul dalam cerita. Cerpen ini cukup pendek sehingga pembaca mungkin merasa kurang puas dengan panjang cerita dan ingin lebih tahu tentang karakter dan latar belakang tokoh dalam cerpen.


Bagas Raafi Kurniawan
XI MIPA 3


Tidak ada komentar:

Posting Komentar