Resensi Cerpen Kuda Bersayap
Identitas cerpen
Judul cerpen : Kuda Bersayap
Nama pengarang : AWarist Rovi
Ilustrator : Budiono
Dipublikasikan : 31 Maret 2019
Penerbit : Jawa Pos
Halaman : 4 Halaman
Cerpen yang diresensi : Halaman 1-4
Sinopsis
Langkir adalah seorang warga yang memiliki kuda berwarna putih. Kuda yang dia miliki tidak biasa karena kuda tersebut memiliki sayap. Suatu ketika Langkir mengeluarkan kuda peliharaannya tersebut dari kandangnya yang ada di dalam pohon beringin purba.
Munbin yang melihat Langkir sedang bermain dengan kuda yang tidak biasa tersebut merasa heran dengan apa yang dilihatnya. Pikiran Mubin selalu dibayang-bayangi kuda bersayap yang keluar dari pohon beringin dan ditunggangi Langkir setiap pagi. Sudah puluhan tahun sejak kali pertama Mubin melihatnya hingga kini.
Munbin lalu bertanya kepada Langkir tapi Langkir tetap tak pernah mengakui perihal itu, bahkan marah ketika didesak dengan pertanyaan itu. Ketika menceritakan hal itu kepada warga, Mubin malah ditertawakan dan diledek dengan sebutan suka mengkhayal.
Padahal, nyaris setiap bulan Munbin selalu mengecek pohon beringin itu setiap pagi. Sepasang matanya tetap memiliki peristiwa unik itu. Langkir mengeluarkan kuda bersayap dari dalam pohon beringin itu.
Lalu, kuda itu terbang membawa Langkir ke langit. “Tapi, kenapa orang-orang tidak percaya dan malah menuduhku suka berkhayal?” Mubin menopangkan wajah cemasnya pada tangan kanannya yang tegak diatas meja.
Kepalanya pusing. Dia merasa tersiksa dengan peristiwa ajaib itu. Terbesit keinginan untuk mencoba menghapus ingatan peristiwa itu dari ingatannya.
Munbin melupakan hal yang dilihatnya setelah 2 tahun. Hingga suatu hari istri Munbin sakit. Munbin menjaga istrinya dengan sepenuh hati. Hingga suatu saat sang istri mengatakan akan sembuh jika bertemu kuda bersayap. Munbin lalu teringat dengan kuda bersayap yang keluar dari pohon beringin dan tanpa pikir panjang langsung pergi ke tempat tersebut.
Ternyata pohon tersebut telah ditebang. Tapi Munbin langsung pergi ke tempat Langkir. Munbin kaget ternyata Langkir mengalami gangguan jiwa. Lalu Munbin pulang dengan perasaan cemas.
Berapa hari kemudian, Langkir pergi ke rumah Munbin. Tiba-tiba istri Munbin keluar dan memeluk Langkir. Istrinya berkata bahwa inilah kuda bersayap yang aku cari.
Kelebihan
Dalam cerita tersebut, penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan pemilihan kata yang tepat sehingga mudah dipahami sekaligus tidak membosankan bagi pembaca. Cerita di dalam cerpen tersebut sangat menarik. Alur cerita yang mudah untuk dipahami.
Kekurangan
Dalam cerita ini sedikit mengulas tentang khayalan tentang kuda terbang dan mungkin banyak orang yang tidak mempercayainya. Kejadian yang tidak masuk akal.
Muhammad Taufiqurrahman Faqih
XI MIPA 2
21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar