Resensi Cerpen Pengemis Berkalung Tasbih




Identitas Buku

Judul Buku : Wanita Penjual Air Mata

Judul Cerpen yang Diresensi : Pengemis Berkalung Tasbih

Pengarang : Edi Prasetyo

Penerbit : Pustaka Media Guru

Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Juli 2018

Jumlah Halaman : 218

Halaman Cerpen yang Diresensi : 189 – 194

 

Sinopsis

Cerpen Pengemis Berkalung Tasbih ini merupakan salah satu cerpen yang terdapat di dalam buku Wanita Penjual Air Mata. Cerpen ini menceritakan tentang seorang pengusaha yang rumahnya terus didatangi oleh seorang pengemis setiap hari Jumat, tepatnya menjelang ia berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Jumat. Penampilan pengemis tersebut seperti pengemis pada umumnya, meski dan tubuhnya nampak bersih, namun pakaiannya lusuh dan compang-camping. Ada sesuatu yang istimewa dari pengemis yang membedakannya dengan pengemis-pengemis lain yaitu di lehernya melingkar sebuah tasbih. Sang pengemis juga selalu mengucapkan salam saat datang ke rumah pengusaha tersebut, setelah salamnya dijawab lalu ia mengatakan ingin meminta sedekah seikhlasnya. Setelah sang pengusaha memberikan sedekah, ia menyalami sang pengusaha dan menghadap ke arah kiblat kemudian berdoa supaya Allah memberikan pahala yang berlipat ganda. Lalu sang pengemis itu pergi dengan mengucapkan salam terlebih dahulu. Setelah dua kali sang pengusaha memberikan sedekah kepada pengemis, ia mulai merasa bahwa usaha bisnisnya semakin lancar, suplai bahan baku dan pemesanan barang produksi yang tidak ada kendala, dan juga utang-utang rekannya yang sudah banyak dilunasi. Karena itulah sang pengusaha merasa bahwa semua yang terjadi adalah berkat dari doa yang dipanjatkan oleh pengemis tersebut. Pada suatu Jumat, sang pengusaha sedang menunggu kedatangan sang pengemis. Sudah mendekati waktu shalat Jumat, akan tetapi sang pengemis belum juga datang. Sang pengusaha pun memutuskan masuk ke dalam rumah bersiap untuk pergi ke masjid. Namun, baru tiga langkah sang pengusaha memasuki rumah, terdengar ucapan salam dari teras rumah. Rupanya orang yang memberi salam itu adalah sang pengemis. Seperti biasa, sang pengusaha mempersilakan sang pengemis untuk  duduk dan mengobrol singkat. Setelah itu sang pengusaha memberikan sedekahnya kepada sang pengemis, sang pengemis pun langsung berterima kasih dan memanjatkan doa untuk sang pengusaha, lalu sang pengemis berpamitan kepada sang pengusaha. Baru berjalan tiga langkah, sosok sang pengemis sudah tidak ada lagi di teras rumah. Sang pengusaha pun kaget dan merinding, tetapi ia mengabaikan hal tersebut. Sang pengusaha langsung masuk ke dalam rumah dan bersiap-siap pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat Jumat. 


Kelebihan dan Kekurangan

Cerpen ini mempunyai kelebihan tersendiri, salah satunya adalah mengandung pesan yang sangat bagus dan dapat diterapkan pembaca dalam kehidupan sehari-hari, yaitu apabila kita membantu orang lain dengan ikhlas maka Allah akan membantu urusan kita. Cerpen ini juga disajikan dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh para pembaca. Sedangkan kekurangannya yaitu di akhir cerita tidak dijelaskan tentang siapa pengemis itu sebenarnya, tetapi pembaca dibuat penasaran tentang sosok sang pengemis bertasbih tersebut karena ia bisa menghilang begitu saja.

 

Fatina Fikriya Kus Gamma Bintan (12) - XI MIPA 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar