Resensi Novel Alaia karya Raden Chedid

Resensi Novel Alaia karya Raden Chedid

 


Identitas Karya

Judul : Alaia

Nama Penerbit : Fantasious

Nama Pengarang : Raden Chedid

Tahun Terbit : 2021

ISBN : 9786233100021

 

Sinopsis

Saat itu, gelombang laut semakin besar. Ketakutan semakin mengambil kendali atas orang-orang yang berenang di laut. Kecuali orang itu, seorang pria berkacamata dan mantel kulit sapi yang menutupi tubuhnya yang kokoh. Ia bahkan geram melihat hujan yang tiba-tiba turun begitu deras, disertai petir juga. Ia pun kesal, karena cuaca buruk ini menghambat perjalanan mulusnya sebelumnya.

Sebut saja pria itu Kai. Dengan wajah sangar, Kai masuk ke sebuah ruangan kecil di dalam perahu. Ruangan itu adalah tempat dia menyembunyikan seorang wanita muda menawan yang tapak mual, karena perahu itu terlempar oleh kekuatan ombak itu. Wanita muda itu tidak benar-benar menyadari bahwa dia berada di atas kapal, di lautan.

Kai tanpa ampun membiarkan wanita muda yang manis itu ditangkap di ruangan sempit, dan hanya diizinkan untuk melihat dirinya sendiri. Wanita muda itu sering bertanya apa yang terjadi, dan bertanya apakah dia akan meninggalkan ruangan.

Setelah sekian lama hidup di dunia ini, baru sekarang Alaia mengetahui tentang hujan badai dan badai laut yang menyatu menjadi satu. Jadi dia tertarik tentang bagaimana kelihatannya. Alaia jelas tidak bisa menahan diri, air matanya jatuh di lututnya.

Alaia yang tetap berada di ruangan sempit itu terdiam. Air mata telah dihapus, tetapi mereka masih jatuh seiring waktu. Alaia terkejut ketika air mengalir deras dan mengenai kakinya. Dia juga merasa panik karena dia tidak bisa melihat apa-apa.

Di tengah usahanya, Alaia menyadari bahwa dia bisa bernapas di dalam air. Dia akan putus asa, tetapi kemudian dia melihat cahaya datang dari sebuah lubang di ruangan itu.  Alaia pun kemudian bisa melihat isi lautan. Dan dengan sisa tenaganya, dia pun berusaha untuk keluar dari kapal tersebut.

Alaia adalah putri bangsawan laut, hasil persilangan antara raja siren dan ratu mermaid, yang hubungannya dilarang. Kehadiran Alaia tidak diinginkan. Jadi dia diasingkan dan diusir. Sangat disayangkan baginya, karena dia tidak dapat memiliki kehidupan agung yang seharusnya dia miliki.

Sebaliknya, dia memiliki nasib yang menyedihkan dan tinggal bersama seorang lelaki tua yang melihatnya sebagai aset dengan kedok seorang anak. Setelah mengalami kecelakaan di laut, Alaia ditemukan oleh penduduk setempat. Alaia kemudian dipindahkan ke rumah sakit dan dirawat oleh seorang dokter yang baik hati. Untungnya, Alaia merasa betah dan aman.

 

Kelebihan

Penggemar plot twits pasti akan menyukai novel Alaia, karena sang pengarang menawarkan twist yang mungkin mengejutkan pembaca. Sampul buku ini dianggap eye-catching, menggunakan latar belakang gelap dan dekorasi merah muda, dengan bulan sabit dan teks ekor putri duyung yang indah.

Kekurangan

Alur novel Alaia dianggap lambat dari awal hingga akhir, kemudian sangat cepat menjelang akhir. Pembaca mungkin dapat memperhatikan bahwa konflik baru muncul menjelang akhir cerita, tanpa tanda atau petunjuk di antaranya. Ini juga memberi kesan bahwa konflik itu penting.

 

 

Risma Zahratunnisa

XI MIPA 6


Tidak ada komentar:

Posting Komentar