Resensi novel Perahu Kertas



identitas Novel

Judul novel: Perahu Kertas


Penulis Buku: Dewi Lestari


Tebal Halaman: 444 hlm


Nama Penerbit : Treudee Pustaka dan Bentang Pustaka


Tahun Penerbitan: 2010


Sinopsis

Perahu Kertas merupakan satu di antara karya dari Dewi lestari yang sudah diangkat dalam film layar lebar. Perahu Kertas mengisahkan tentang seorang pria bernama Keenan, yang telah menyelesaikan pendidikannya di Belanda yang bercita-cita menjadi seorang seniman lukis. Namun, ayah Keenan tidak mengizinkan dan lebih menginginkan Keenan belajar di perguruan tinggi fakultas ekonomi.


Dikisahkan pula seorang perempuan yang bernama Kugy dengan pembawaan ceria dan periang, juga sangat menyukai dongeng. Kebiasaan Kugy menuliskan segala perasaannya pada kertas yang kemudian dibentuk seperti perahu lalu menghanyutkannya di sungai berharap Dewa Neptunus membacanya.


Kugy memiliki dua orang sahabat yang bernama Eko dan Noni, mereka berteman sejak masih kecil. Mereka jugalah yang mempertemukan Keenan dan Kugy, yang kemudian berakhir saling menyukai, tetapi keduanya memilih untuk tak mengungkapkan perasaan masing-masing. Hal ini dikarenakan Kugy sudah memiliki Joshua dan Keenan dijodohkan dengan Wanda.


Kugy kembali ke Jakarta setelah menamatkan pendidikannya dan bekerja sebagai copywriter. Sedangkan Keenan memiliki tekad untuk menjadi pelukis, meski ditentang ayahnya. Keenan memutuskan untuk pergi ke Bali dan menemui sahabat ibunya yang bernama Pak Wayan, lalu bertemulah ia dengan Luhde Laksmi yang membuatnya jatuh cinta.


Kelebihan

Novel ini mengangakat cerita dengan konflik yang sangat menarik. Konflik yang diangkat pada novel ini membuat pembaca menikmati alur ceritanya. Tidak hanya itu saja, gaya bahasa yang digunakan pada novel ini juga sangat mudah dimengerti pembaca. Selain itu, novel ini dapat mengedukasi pembacanya dan banyak nilai positif yang dapat ditiru pembaca. 


Kekurangan

Setting tempat yang digunakan pada novel ini terbilang cukup banyak, sehingga membuat pembaca merasa kebingungan. Jadi, untuk bisa memahami cerita ini membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi. Ada beberapa bagian cerita dari novel ini yang cukup monoton, sehingga pembaca akan merasa bosan. Namun, cerita monoton tersebut hanya ada di sebagian kecil dari banyaknya cerita.


Kesimpulan 

Dalam sebuah pencapaian, adanya proses panjang beserta segala halang rintang. Melalui proses itu, kita diuji apakah kita mampu untuk menghadapi dan melewatinya atau justru berhenti di tengah jalan dan pasrah akan semuanya.


Harvan Dwi Aufaa

XI Mipa 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar