Resensi Novel Si Putih Karya Tere Liye

 

Identitas Novel

Judul: Si putih

Penulis: Tere Liye

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: 2020

Jumlah Halaman: 747

Bahasa: Indonesia

Genre: Fiksi

 

Sinopsis:

Si Putih merupakan buku kesepuluh dari serial bumi. Serial bumi bercerita tentang pertualangan Raib, Seli, dan Ali menjelajahi dunia paralel. Si Putih adalah nama kucing kesayangan Raib. Novel ini bercerita mengenai masa lalu si Putih. Si Putih adalah hadiah ulang tahun untuk Raib. Si Putih adalah kucing kuno yang sudah hidup ribuan tahun lalu di klan Polaris. Si Putih bertemu dengan Nou yang merupakan anak kecil yang terpisah dari kedua orang tuanya akibat pandemi di Klan Polaris. Klan Polaris adalah klan unik yang letaknya di konstelasi Ursa. Dalam Klan ini terdapat siklus virus yang mematikan setiap ribuan tahunnya. Hal tersebut membuat para ilmuan di klan ini mencari cara untuk menghadapi dampak dari virus.

 

Namun virus tersebut tetap bisa bermutasi dengan baik setiap ribuan tahun. Novel ini juga bercerita tentang pertualangan N-ou, Si Putih dan Pak Tua. Mereka bertiga bepergian ke arah bagian timur klan Polaris. Pak Tua kehilangan rumahnya di tengah padang rumput. Hal tersebut karena rumahnya terserunduk oleh kawanan banteng yang sedang melintas. Mereka bertiga menjadi dalam satu tim dan memiliki pribadi yang berbeda-beda. N-ou adalah remaja yang cerdas, peduli terhadap sesama dan tidak mudah putus asa. Si Putih adalah seekor kucing yang memiliki hobi makan serta pencair suasana.

Dia selalu bisa membuat suasana diantara ketiganya menjadi hidup dengan segala tingkah lucunya. Pak tua adalah seorang lelaki tua yang cerewet dan hanya duduk di kursi rodanya. Mereka adalah tim yang hebat dengan segala pribadi mereka masing-masing. Mereka bertiga melanjutkan petualangan dan penjelajahan yang menyenangkan sekaligus menyeramkan.

 

Kelebihan:

Novel ini bercerita mengenai persahabatan manusia dengan hewan yang begitu tulus. Hewan pun juga memiliki perasaan sama seperti manusia. Suatu saat hewan juga dapat menjadi penolong saat manusia membutuhkan bantuan. Novel ini juga mengajari pembaca tentang perbuatan baik kepada sesama manusia dan juga hewan. Hewan memiliki sifat yang setia dan tidak pernah berkhianat kepada manusia. Selain itu novel Si Putih ini unik, bercerita mengenai petualangan si Putih, Nou dan Pak Tua ke daerah-daerah primitif yang belum tercemar oleh ganasnya teknologi. Di dalam novel ini terdapat banyak konflik menarik yang membuat penasaran. Akhir dari novel ini menggantung, tetapi membuat pembaca semakin penasaran dengan serial Bumi lainnya.

 

Kekurangan:

Petualangan dan pengembangan karakter yang monoton, ending yang menggantung. Memang benar jika novel ini menghadirkan tokoh dan cerita baru, tetapi petualangan yang disajikan hanyalah itu-itu saja tidak ada pembaharuan sehingga tidak menimbulkan efek debar atau mengejutkan karena alurnya mudah ditebak. Selain itu, pengembangan karakter pada novel ini terkesan mirip dengan seri sebelumnya, yaitu  di mana Nou yang sedarinya hanya anak kecil biasa, tiba-tiba berkembang menjadi seorang dewasa karena faktor kondisi dan situasi. 

 

Tsaabita Khorunisa – XI MIPA 5


Tidak ada komentar:

Posting Komentar