Resensi Novel Tentang Kamu

 




 

 

Judul                           : Tentang Kamu

Nama Pengarang      : Tere Liye

Penerbit                     : Republika Penerbit

Tahun terbit               : 2016

Tebal Buku                : vi + 524 halaman

ISBN                           : 978-602-082-234-1

 

Sinopsis

Zaman Zulkarnaen pertama kali menerima telepon dari Sir Thompson, seorang pengacara senior di bisnis Thompson & Co, yang menawarinya kesempatan untuk mengisi posisi pengacara senior jika ia bisa menyelesaikan pembagian warisan sebesar 19 triliun rupiah. Jumlah ini hampir sama kekayaannya dengan Ratu Inggris. Satu persen dari salah satu produsen perlengkapan mandi terkemuka di dunia adalah tempat penyimpanan kekayaannya. Sri Ningsih, seorang warga Indonesia berpaspor Inggris yang meninggal dunia di sebuah panti jompo di Paris tanpa ada informasi mengenai ahli warisnya adalah pemilik kekayaan tersebut.

Pada suatu hari Ayah Sri pergi ke laut dan tidak pernah kembali. Sejak saat itu, ibu tiri Sri telah menganiaya Sri, memukulinya dan merampas makanannya. Sebuah malapetaka baru terjadi. Ibu tiri Sri tewas dalam kebakaran rumah yang terjadi di rumah Sri. Akhirnya, Sri dan adiknya Tilamuta tinggal di sebuah pesantren di Surakarta.

Zaman pergi ke pesantren tempat Sri dan Tilamulat pindah setelah rumah mereka di Pulau Bungin hancur karena kebakaran. Ibu Nur’aini yang ditemui Zaman menceritakan masa remaja Sri, persahabatan yang berantakan karena iri hati, dan pesantren yang diserang oleh kelompok PKI yang membunuh Tilamuta. Sri merasa bingung karena ia harus memutuskan antara persahabatan dan kebenaran.

Atas saran Ibu Nur’aini, Zaman pergi ke Jakarta untuk mencari sisa-sisa kehidupan Sri. Surat-surat yang dikirim Sri diberikan kepadanya oleh sang ibu. Zaman menggambarkan kehidupan Sri di Jakarta dalam surat itu, termasuk bagaimana dia memulai sebagai pedagang kaki lima dengan gerobak, membuka rental mobil, bangkrut menjadi sopir bus, bekerja di pabrik-pabrik, dan akhirnya membuka bisnis sabun sendiri dengan nama “Rahayu.” Dia melakukan setiap aksinya di Jakarta sampai pada titik di mana dia membuat keputusan untuk meninggalkan pabriknya dan pergi ke London.

Zaman ingat pernah melihat foto Sri di kamar panti jompo di London. Sri berpose di depan sebuah bus dengan nomor rute 16 dalam gambar tersebut. Zaman menemukan Lucy melalui pencariannya, dan Lucy mengajaknya berkeliling distrik Little India di London. Rajendra Khan, pemilik kedai makanan halal yang sering dikunjungi Zaman setiap hari, diperkenalkan kepadanya. Setelah itu, ia mengikuti kehidupan Sri yang lain sebagai sopir bus di rute 16. Selain itu, ia mengetahui informasi baru mengenai percintaan Sri dan Hakan Karim, perpisahan anak-anak Sri dan Hakan, dan semua tragedi yang dialami Sri yang menyebabkannya pergi ke Paris.

Dia tidak memiliki keluarga yang diketahui bisa ditemukan. Menemukan surat warisan adalah upaya terakhirnya. Ketika Thompson & Co. menerima undangan dari A&Z Law untuk bernegosiasi dengan seorang wanita yang mengaku sebagai ibu mertua dan istri Tilamuta, masalah dimulai. Zaman mencari surat wasiat karena ada sesuatu yang tidak beres.

 

Kelebihan 

Pembaca ditarik ke dalam alur cerita melalui kata-kata yang digunakan dan bagaimana kata-kata itu disusun. Buku ini memiliki banyak pesan tersembunyi dan tidak langsung. Keistimewaan lain dari buku ini adalah pilihan setting lokasi yang indah.

 

Kekurangan

Karena alur ceritanya begitu rumit, ceritanya menjadi sedikit membosankan di tengah-tengah buku. Serta ilustrasi cover buku yang kurang sesuai dengan jalannya cerita membuat novel tersebut menjadi kurang menarik.


Nama: Ezza Malika Asher S


Tidak ada komentar:

Posting Komentar