Kangkung (lpomoea sp) merupakan salah satu sayuran daun yang paling populer di Asia Tenggara. Kangkung dikenal juga dengan ‘swamp cabbage’, ‘water convolvulus’, dan ‘water spinach’. Biasanya kangkung sering ditemukan di tempat basah, seperti pinggir sungai, rawa-rawa, atau terapung diatas air. Kangkung dapat hidup di dataran rendah dan dataran tinggi, serta dapat hidup di tempat yang kering atau tegalan. Untuk pertumbuhan yang optimal, diperlukan kelembaban tanah yang tinggi dalam proses perkembangbiakannya. Untuk proses budidaya kangkung dapat dilakukan dengan menanam benih langsung melalui pemindahan atau menggunakan stek batang.
Kangkung memiliki tangkai
daun panjang, daunnya lebar, bunga dan daun yang memiliki warna hijau tua.
Dalam satu tangkai kangkung terdapat 5 sampai 7 helai daun. Daun memiliki
ukuran sekitar 5-10 cm, sesuai dengan tingkat pertumbuhannya. Daun muda
biasanya memiliki warna hijau muda. Apabila daun berwarna kuning maka hal
tersebut disebabkan karena kurangnya pancaran sinar matahari. Bagian tangkai
memiliki tekstur yang cukup keras terutama di bagian bawahnya.
Biasanya kangkung
dimanfaatkan menjadi berbagai olahan makanan yang dapat dikonsumsi manusia.
Kangkung memiliki kandungan kalori dan lemak cukup rendah. Sayur kangkung juga
memiliki kandungan vitamin A yang cukup tinggi sebagai kandungan antioksidan.
Tumbuhan ini memiliki manfaat yang cukup banyak untuk tubuh, seperti dapat
mengurangi kolesterol, mencegah penyakit jantung, mencegah anemia, mengatasi
diabetes, menjaga kesehatan rambut menjaga kesehatan mata, dan masih banyak
lagi manfaat yang lainnya.
Dikutip dari buku Tanaman
Ajaib : Basmi Penyakit dengan Toga (Tanaman Obat Keluarga) (2016) oleh Astrid
Savitri.
Nama : Yasmine Amalia Nur Mecca
Kelas : XE
Nomor Absen : 26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar