Teks Laporan Hasil Observasi Tanaman Kangkung

 

Kangkung merupakan salah satu sayuran daun yang paling populer di Asia Tenggara. Kangkung dikenal juga dengan ‘swamp cabbage’, ‘water convolvulus’, dan ‘water spinach’. Panduan penanaman yang disajikan adalah berdasarkan kondisi dataran rendah di Taiwan. Beberapa penyesuaian diperlukan disesuaikan dengan kondisi iklim, tanah, musim, hama dan penyakit. Kangkung beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah yang cukup beragam, akan tetapi memerlukan kelembaban tanah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimum. 

Tanaman kangkung berbunga dengan warna yang beragam dari putih sampai merah muda, dan batangnya dari warna hijau sampai ungu. Tanaman kangkung darat mempunyai daun-daun yang panjang dengan ujung yang runcing, dan warnanya akan berubah menjadi coklat tua setelah dikeringkan. Kangkung yang siap dipanen memiliki ciri batang besar dan berdaun lebar. Sayuran kangkung memiliki rasa manis yang sangat lembut dan halus serta tekstur yang sedikit berlendir. Kangkung tidak beraroma, terlihat seperti daun pada umumnya.

Kangkung memiliki kandungan gizi yang tinggi, seperti vitamin A, B, C dan yang paling utama adalah kandungan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tanaman kangkung juga bermanfaat untuk pembentukan hemoglobin, pengatur metabolism, regenerasi kulit, untuk kesehatan tulang dan otak, mencegah diabetes, kolesterol, dan juga membantu menjaga kesehatan usus. Kangkung juga memiliki khasiat antiradang yang dapat melawan peradangan akibat infeksi bakteri tertentu. Penelitian pun menunjukkan bahwa rutin mengkonsumsi kangkung dapat membantu mencegah diabetes pada ibu hamil dan bayi.

Dikutip dari Mudah dan Praktis dari Budidaya Kangkung karya Rifka Elvira. Cetakan I, 2017. 

Nismara Kausarani Imanda 

XE

Absen 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar