Pembuatan Selai dari Kulit Kopi sebagai Upaya Peningkatan Nilai Tambah dan Ide Wirausaha

 Pembuatan Selai dari Kulit Kopi sebagai Upaya Peningkatan Nilai Tambah dan Ide Wirausaha di SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto

                                                                            


Kopi merupakan komoditas unggul ekspor Indonesia dari subsektor perkebunan setelah kelapa sawit, karet, dan kakao. Kopi memiliki nilai penjualan tinggi sehingga peningkatan kapasistas produksinya terus diperhatikan. Menurut International Coffee Organization pada tahun 2017, Indonesia menjadi negara penghasil kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia. Produksi kopi Indonesia pada tahun 2019 mencapai 761.000 ton atau naik 0,65% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Hartono pada tahun 2013, dengan semakin banyaknya jumlah kopi yang diproduksi tersebut,  limbah kopi yang dihasilkan juga semakin meningkat.





Sumber : databoks.katadata.co.id

Limbah kopi dihasilkan sejak awal proses pengolahan kopi. Limbah kopi mengandung daging buah yang secara fisik dapat mencapai 45%. Daging buah ini terdiri atas kulit buah sebesar 42% dan sisanya yang merupakan kulit biji kopi. Dalam proses pengolahan kopi secara keseluruhan, proporsi limbah kulit kopi yang dihasilkan cukup besar, yaitu mencapai 40‒45% (Juwita. 2017). Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa limbah kulit kopi mengandung sebagian besar serat kasar yang kadarnya mencapai 18,28%; 6,67% protein kasar; 1% lemak; 0,21% kalsium; dan 0,03% fosfor. Menurut Khalil pada tahun 2016, tingginya kadar serat kasar dan kandungan protein pada kulit kopi, sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Menurut Dewi pada tahun 2016, di sisi lain, pemanfaatan limbah kulit kopi yang sering dilakukan adalah dengan menjadikannya sebagai bahan bakar dalam bentuk briket. Padahal dengan kandungan yang melimpah, limbah kulit kopi ini masih dapat diolah menjadi produk yang lebih memiliki nilai ekonomi yang tinggi seperti produk makanan, perawatan kulit, atau yang semisalnya. Pengenalan teknik pengolahan tersebut sangat diperlukan penghasil kopi di daerah-daerah dimana limbah kulit kopi juga tersedia secara melimpah.


Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri atas peralatan untuk pembuatan selai kopi dan peralatan untuk mendukung pelaksanaan acaranya. Peralatan yang digunakan untuk membuat selai kulit kopi diantaranya adalah blender, mangkok, sendok, cawan, panci, dan kompor. Bahan yang diperlukan antara lain kulit kopi yang telah dikeringkan, air putih, gula pasir, kopi bubuk, jeruk nipis, dan vanilli.


Pembuatan selai diawali dengan mencuci kulit kopi yang sebelumnya telah dikeringkan selama 2 hari. Komposisi formula yang dipakai dengan perbandingan kulit kopi : gula pasir : air adalah 1 : 3 : 15. Pembuatan ini membutuhkan 50 gr kulit kopi, 150 gr gula pasir, dan 750 ml air. Kulit kopi direbus dalam air mendidih dan ditambahkan 1 sendok kopi bubuk selama 15 menit. Setelah selesai, kulit kopi ditiriskan dan dibilas dengan air mengalir. Kulit kopi yang telah kering selanjutnya diblender bersama gula pasir dengan ditambahkan 100 mL air. Setelah kulit kopi bercampur dengan gula, air sebanyak 650 mL ditambahkan dan diblender kembali sampai tercampur merata. Selanjutnya, saring menggunakan saringan teh untuk memisahkan dengan seratserat kulit kopi yang masih tersisa. Setelah disaring, larutan kulit kopi kemudian dimasak menggunakan api kecil selama 30 menit sampai mengental. Selama proses pembuatan, aduk dan tambahkan 1 bungkus kecil vanili dan setengah sendok teh perasan jeruk nipis. Selai kulit kopi yang sudah mengental kemudian dipindahkan ke wadah bersih untuk kemudian dikemas dalam botol kaca kemasan yang steril. Produk siap untuk diperdagangkan. 


Salah satu potensi yang dapat dikembangkan dengan pengolahan ini adalah pemanfaatan kulit kopi yang merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan kopi. Produk selai kulit kopi ini memberikan peluang untuk terus dikembangkan karena bernilai ekonomis. Peluang bisnis ini semoga dapat dimanfaatkan sebagai ide wirausaha yang efektif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar