1.1 APA ITU THRIFTING?
Thrifting atau
kata lainnya adalah belanja barang bekas, telah menjadi tren yang semakin
digemari di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Thrifting merupakan
kegiatan membeli barang bekas yang masih layak pakai, biasanya berupa pakaian
dan aksesoris lainnya. Aktivitas ini bukan hanya soal mencari pakaian atau
barang dengan harga terjangkau, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup yang
lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan karena membantu dalam mengurangi
limbah bahan pakaian yang terbuang sia-sia. Di tengah isu overproduksi pakaian
dalam industri fashion, thrifting menawarkan alternatif yang menarik untuk
tampil well dressed dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan yang
sehat.
1.2 SEJARAH THRIFTING
Tak hanya di
Indonesia, thrifting juga bersebar di berbagai negara di dunia. Menurut Gafara
dalam A Brief History of Thrifting (2019), fenomena thrifting berawal ketika
revolusi industri terjadi, atau sekitar 1760-1840. Pada revolusi industri saat
itu, terjadi perubahan pemikiran bahwa pakaian adalah barang yang digunakan
sekali pakai sehingga jumlah pakaian bekas meningkat. Pakaian bekas tersebut
biasanya digunakan oleh para imigran. Kemudian, keadaan berbalik pada 1920
ketika terjadi krisis besar-besaran di Amerika. Saat itu, banyak orang yang
tidak memiliki pekerjaan sehingga mereka membeli pakaian baru melalui thrift
shop. Memasuki tahun 1990, thrifting berubah menjadi fashion. Hal itu
berawal dari Kurt Cobain sang penyanyi populer tahun 1970 an beserta istrinya, Courtney
Love. Courtney yang secara tidak
langsung mempromosikan thrifting style. Mereka mengenakan ripped jeans, flannel
shirt, dan layering. Sehingga pada awal tahun 2000, thrifting menjadi gelombang
baru dan membentuk industri baru yang digemari masyarakat. Pakaian ini identik
dengan pemusik, pemain skateboard, dan streetwear.
1.3 MENGAPA THRIFTING POPULER?
1.4 TIPS DALAM MELAKUKAN THRIFTING
1. Meneliti
barang dengan baik : Ketika kita menuju ke tempat thrifting, tentu ada banyak
sekali pilihan pakaian atau barang yang menarik bahkan merupakan brand terkenal.
Namun, harus diingat bahwasannya semua barang itu adalah barang bekas yang
layak pakai bukan merupakan barang baru. Sehingga perlu adanya filterisasi
antar setiap barang yang akan kita beli. Jangan sampai barang yang kita beli
karena terlihat bagus ternyata memiliki banyak cacat yang tidak terlihat. Tentu
hal ini merupakan salah satu alasan barang thrifting dijual dengan harga
terjangkau karena tentunya ada kemungkinan sudah ada beberapa cacat kualitas
ditiap produk.
2. Jangan
terfokus pada brand terkenal : Banyak brand tidak terkenal yang memiliki
kualitas produk setara atau bahkan melebihi kualitas brand terkenal. Sehingga
cobalah terbuka dengan semua brand yang ada.
3. Jelahi
semua bagian secara detail : Terkadang toko thrifting menyembunyikan barang
tertentu yang masih memilliki kualitas bagus atau memang ada barang dengan
kualitas baik yang tertumpuk di suatu tempat. Sehingga kita perlu menjelajahi toko
thrifting yang kita tuju secara detail.
4. Beli
dengan harga terbaik : Salah satu keunggulan lain dalam membeli baju thrifting
adalah bisa melakukan negosiasi terkait harga jual produk tersebut. Cobalah
selalu beranikan diri dalam melakukan negosiasi harga. Karena tentunya setiap
toko akan menjual produk mereka dengan harga tertinggi yang mereka inginkan,
sehingga kita perlu menyesuaikan antara produk yang kita beli dengan harga yang
dijual apakah sesuai. Apabila sekiranya harga tersebut tidak match maka
beranikan diri untuk melakukan negosiasi agar kita tidak terkena scam harga
dan bisa membeli dengan harga terbaik bagi kedua belah pihak.
1.5 TEMPAT THRIFTING DI INDONESIA
Banyak
sekali tempat thrifting yang sudah bersebaran di Indonesia, namun ada beberapa
tempat yang sudah bisa disebut sebagai pusat dari tempat thrifting di Indonesia.
Tempat-tempat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pasar
Senen (Jakarta Pusat).
2. Blok
M Square (Jakarta Selatan).
3. Pasar
Baru (Jakarta Pusat).
Gambar 1.5 Dokumentasi Pasar Senen dan Blok M Square di Jakarta
1.6 PENUTUP
Thrifting bukan sekedar tren, melainkan merupakan
pilihan gaya hidup yang cerdas, hemat, dan ramah lingkungan. Limbah-limbah industri
pakaian yang terbuang sia-sia sudah menjadi permasalahan yang terjadi dalam
kurun waktu lama sehingga dengan adanya thrifting ini bisa berdampak positif
bagi keberlangsungan lingkungan. Selain itu, tren ini bisa dijadikan sebagai
ajang dalam memperkaya gaya personal kita dengan barang-barang yang terjangkau
namun tetap dengan kualitas yang baik. Jadi, ayo kita jadikan thrifting sebagai
gaya hidup kita dan bisa memulai gaya hidup yang cerdas, hemat, dan tentunya sebagai
bentuk peduli terhadap lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar